BENGKULU, REALITAPOST.COM — Jeruk Kalamansi merupakan jenis buah jeruk yang banyak berkembang di Bengkulu. Memiliki aroma yang harum dan rasa asam ketika masak, menjadi ciri khas tersendiri dari buah kuning tersebut. Sejatinya,m buah Jeruk kalamansi saat ini telah banyak diolah masyarakat menjadi sebuah produk olahan minuman yang dikenal sirup kalamansi skala besar.
Salah satu tempat produksi sirup kalamansi terbaik di Provinsi Bengkulu, Sirup Kalamansi Gigigewi, beralamatkan di Jalan Budi Utomo RT 05 RW 02 Kelurahan. Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu. Kini produk minuman tersebut telah bersertifikat SNI dari Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBIA) pada 25 Oktober 2023 yang lalu.
Pemiliki UMKM Giwigewi sirup jeruk kalamansi, Armi Yurida mengaku sudah merintis usahanya ini sejak 2012 silam lewat program One Village One Product (OVOP) atau satu desa satu produk dari Pemerintah.”Maka kita tergabung disana kemudian di launcing OVOP, mulailah bermunculan produsen-produsen sirup Kalamansi termasuk kita,” kata Armi pada media ini.
Usahanya tersebut diberi nama Giwigewi rupanya memiliki makna yang mendalam. Giwigewi tercetus dari nama keempat anaknya yakni Gian, Wibi, Gegen, Windi. Dalam membangun usahanya, modal awal yang harus dikeluarkan saat itu berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Tentu tidak mudah dalam membangun usaha tersebut, banyak rintangan yang harus dilalui agar mencapai dititik sekarang.
la mengaku saat pertama kali menjual produknya ini dan dititip pada beberapa toko oleh-oleh Bengkulu, tidak serta merta langsung laku. Armi terkadang harus menerima retur dari toko karena barangnya yang mudah rusak.
Namun Ia tidak mudah menyerah dan selalu memperbaiki kualitas produknya tersebut, Sehingga kini sirup jeruk kalamansi buatannya bisa bertahan hingga enam bulan tanpa pengawet melalui nelatihan vana disediakan oleh Pemerintah.”Apa lagi kalau barang yang dititip tidak langsung dibayarkan, kita juga butuh modal untuk produksi lagi. Kalau dulu baru awal-awal belum tau triknya, dua minggu aja sudah rusak sirupnya. Nah ke sininya sudah banyak pelatihan, alhamdullilah sudah bagus. Karena kita tidak bawa bahan pengawet, kita hanya pakai gula sebagai bahan pengawetnya,” jelasnya.
Dalam proses pembuatan sirup kalamansi itu, pertama-tama Armi membeli jeruk dari para petani. Setelah bahan tiba dan masih fresh, selanjutnya adalah tahap penyortiran. Selanjutnya buah jeruk kalamansi yang sudah disortir, nantinya dicuci bersih sebelum diperas. Barulah air sari dari jeruk dimasak menggunakan gula. Dalam sehari la mampu memproduksi sekitar 100 liter sirup jeruk kalamansi, dengan berbagai ukuran kemasan.”Tapi ibu tidak memproduksi setiap hari, kita sesuai dengan permintaan pasar, karena kami juga sudah pakai mesin,” tutur Armi.
Penjualan Produk ini terbagi atas tiga ukuran kemasan dan dengan harga yang berbeda mulai dari isi 1000 ml seharga Rp 50 ribu, lalu ukuran 500 ml harga Rp 30 ribu dan ukuran 270 ml Rp 20 ribu. Selain dijual di outletnya, Armi juga menjual produk miliknya di sepanjang toko oleh-oleh yang «Sr berada di daerah Kelurahan Anggut, Kota Bengkulu.
la juga memiliki reseller diberbagai daerah dalam mempromosikan produknya itu, sekitar 50 hingga 200 liter sirup yang dikirimkan sesuai permintaan tangan kedua. Selain sirup jeruk kalamansi, ia juga menjual lempuk durian dan serbuk jeruk kalamansi yang masih dalam proses penyempurnaan.
Armi setidaknya dapat mengantongi pendapatan kurang lebih Rp 50 juta perbulannya. Produk yang dijualnya ini dapat bertahan hingga enam bulan dari tanggal pembuatan.“Sebenarnya kalau untuk freshnya si didua bulan, cuman dia masih bisa digunakan selama y a enam bulan karena tidak beracun, hanya rasa segarnya saja yang beda,” sebutnya.
UMKM milik Armi ini rupanya juga sudah mendapatkan berbagai penghargaan dari piagam ag. penghargaan kemasan oleh Gubernur tahun 2018, penghargaan dari Kementerian Saba 1 perdagangan dan masih banyak lagi.”Untuk serbuk masih tahap uji coba, karena ada beberapa hal yang harus diperbaiki agar lebih sempurna. Kita si berharapnya usaha ini tidak berhenti disirup saja tapi berkembang. lebih lagi, ada anak-anaknyalah. Dari perjalanan launcing OVOP itukan juga dibantu oleh Pemerintah, sebagai produk unggulan Bengkulu,” tutupnya.(ADV)