Realitapost.com, BENGKULU – Setelah terpilih dan resmi menjadi Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, politisi Muda PAN Dempo Xler, S.Ip, M.AP saat menjadi Juru Bicara (Jubir) dalam paripurna dengan agenda penyampaian rekomendasi LKPJ Gubernur.
Dia meminta Gubernur Bengkulu Dr H. Rohidin Mersyah agar dapat melakukan evaluasi terhadap OPD yang malas berkoordinasi dengan DPRD, “Tadi saya sebagai juru bicara DPRD terhadap LKPJ Gubernur menyampaikan. Satu, kami mengapresiasi kinerja tenaga medis kesehatan yang sudah bertahun-tahun menjadi pahlawan dalam melawan wabah pandemic Covid-19. Yang kedua adanya peningkatan PAD sebesar 95 persen kami apresiasi, walaupun secara APBD kita menurun, tapi hasil PAD meningkat. Koreksi pada APBD, pertama kita minta lelang itu jangan setelah pertengahan tahun, kalau bisa sejak awal tahun, karena APBD itu kan sudah ketok palu sejak akhir tahun lalu. Yang kedua Diknas Silpa dana BOS, itu karena banyak Kepala Sekolah yang Plt mereka tidak definitif sehingga mempengaruhi dalam mereka untuk mencairkan dana bOS. Ketiag secara kinerja birokrasi adalah kurangnya kemitraan dengan DPRD seolah-olah takut, padahal kita ini kan mitra kerja semestinya OPD itu resresponsivero aktif berkoordinasi dengan DPRD bersama komisi yang menjadi mitra kerjanya, bahkan bila perlu dijadwalkan pertiga bulan dilakukan monitoring dan evaluasi bersama terkait kinerja maupun serapan anggaran serta program kerja yang dijalankan,” ungkap Dempo Xler saat diwawancarai, kemarin (19/4).
Dijelaskan oleh Dempo. Saat dia masih menjadi Ketua Komisi IV lalu, itu ada beberapa OPD yang dirasa sangat sulit untuk berkoordinasi, setiap diundang rapat mereka tidak pernah mau hadir, “Beberapa kali rapat, kami undang OPD mitra Komisi IV kemarin itu tidak hadir, dua kali kami undang tidak hadir. Ini ada apa? Dan Gubernur wajib evaluasi OPD ini, bila perlu ganti saja kepala OPD nya, jangan OPD itu hanya sibuk safari Ramadan saja, tapi yang penting rapat bersama mitra DPRD malah ditinggalkan,” jelas Dempo.
Selain itu, politisi muda PAN Dapil Kota Bengkulu menerangkan, semestinya ada sinergi kemitraan antar OPD tekhnis. Kenapa ? misal ada investor mau masuk ke Bengkulu, karena tidak ada yang bisa dijual di Bengkulu, akhirnya investor enggan masuk Bengkulu. “Ini karena apa? Karena tidak ada sinergitas antar OPD tekhnisnya, semestinya ini dibangun agar potensi yang ada dapat digali dan kita eksplore secara maksimal,” pungkas Dempo.(red)