banner 728x250
Hukum  

Kurir COD Polisikan Oknum Pejabat Benteng

banner 120x600

Salah satu kurir COD resmi mempolisikan oknum pejabat di Kabupaten Bengkulu Tengah ke Polresta Kota Bengkulu.(Foto:Istimewa/Realitapost.com)

BENGKULU TENGAH, REALTIAPOST.COM — Oknum Pejabat Bengkulu Tengah GT diduga melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap kurir pengantar barang COD. Dirinya dilaporkan DS yang merupakan kurir salah satu ekspedisi di Bengkulu ke Polresta Bengkulu pukul 18.30 WIB tadi malam, Selasa (2/5/2023).

Dalam keterangannya DS menjelaskan, dirinya dianiaya tiga orang termasuk GT saat mengantar paket COD ke rumahnya di Padang Harapan. Pada saat itu GT tidak terima bahwa dirinya direkam oleh DS karena tidak mau membayar barang COD yang sudah dibuka, spontan GT merebut smartphone korban dan dibantu oleh dua orang lainnya.

“Waktu smartphone saya ingin dirampas ibu itu, saya bertahan, hingga muncul dua orang lagi yang membantunya. Lalu saat itulah muka sebelah kanan saya di pukul dan dicakar,” terangnya.

Ia juga menyebut, dirinya juga sudah melakukan visum dan hasilnya sudah ia bawa sebagai berkas laporannya ke Polresta Bengkulu. Sebelum konflik itu terjadi DS juga sudah memberi tahu GT untuk jangan membuka paket tersebut, jika dibuka jadinya GT harus membayar karena itu sudah Standar Operasional Perusahaan (SOP).

“Dia tidak menghiraukan saya, malah bilang tidak ada urusan dengan kurir dan ongkir akan tetap dibayar. Setelah dibuka betul barang tidak sesuai menurut dia dan dia tidak ingin membayar, saya sudah berusaha membujuk tapi dia masih tetap tidak mau bayar. Disitu saya vidiokan sebagai laporan saya ke kantor,” ungkapnya.

Sementara itu, GT saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, ia mengatakan bahwa itu salah dari kurir. Dirinya merasa terancam kurir akan memviralkan dirinya dengan rekaman vidio tersebut. Bahkan, apa yang dilakukan GT juga berlebihan, dirinya merampas smartphone kurir tersebut untuk menghapus vidio yang sudah direkam.

“Saya sudah bilang ongkir akan saya bayar, ini urusan saya dengan penjual bukan dengan kurir. Saya mau beri pelajaran kepada penjual itu yang memberikan barang tak sesuai,” ucapnya kepada media ini.

Diungkapkannya juga, ongkir dari paket tersebut sudah ia bayar dan bukti transfernya ada langsung ke perusahaan ekspedisi. Tapi tetap saja terkait barangnya GT bersikukuh tak ingin membayar, karena itu kesalahan penjual.

Terkait pemukulan, Ia menerangkan bahwa dirinya tidak merasa memukul, namun memang pada saat itu dirinya dan kurir serta beberapa orang lainnya ingin merebut smartphone kurir tersebut. Saat ditanya terkait cctv, GT menjawab tidak ada cctv di rumahnya.(Dian Marfani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *