banner 728x250

Rektor Unihaz Bengkulu Mediasi Penolakan Spanduk Mahfud MD Di Musra XXVI

banner 120x600

Rektor Universitas Prof Hazairin, SH atau Unihaz Bengkulu Dr. Yulfiperius, M.Si, memberikan ruang mediasi terhadap sejumlah aksi BEM (Badan Eksekurif Mahasiswa) Universitas


BENGKULU, REALITAPOST.COM —
Rektor Universitas Prof Hazairin, SH atau Unihaz Bengkulu Dr. Yulfiperius, M.Si, memberikan ruang mediasi terhadap sejumlah aksi BEM (Badan Eksekurif Mahasiswa) Universitas yang spontanitas melakukan penolakan atas Musyawarah Rakyat (Musra) Ke XXVI dan adanya spanduk foto Mahfud MD bertuliskan Cawapres 2024, Minggu sian (19/3/2023).

Upaya mediasi digelar di ruang Rektor Unihaz yang dihadiri perwakilan BEM, Unsur Kepolisian, dan sejumlah awak media yang ikut melakukan peliputan kegiatan Musra XXVI.

Dalam pertemuan itu, Rektor Unihaz Bengkulu sedikit menyayangkan aksi BEM kampus yang terkesan tidak cermat dalam menilai kegiatan Musra Ke XXVI yang dituding bernuansa politisasi di dalam kampus. Padahal bila dicermati bersama tidak ada atribut parpol manapun yang terpasang di dalam maupun sekitaran kampus.


“Kalian lihat tidak?? Kalau gambar pak Mahmud MD dinilai bernuansa politis. Apakah pak Mahmud itu pengurus atau pimpinan partai politik?. Kalian pun bisa ikut memasang foto kalian bila kalian ingin mencalonkan diri sebagai tokoh Nasional di sini. Tidak ada larangan kok,. Jadi saya tidak melarang aksi kalian ini karena saya juga sama seperti kalian tukang demo. Tapi harus memberikan solusi yang intelek sehingga aspirasi kalian itu sampai ke Istana sana,” beber Rektor.

Ia berharap kedepannya aksi demo yang dilakukan mahasiswa dan BEM dapat memposisikan pola yang objektif sehingga pesan yang disampaikan betul-betul bisa tersampaikan. Bukan sekedar aksi tanpa adanya solusi yang ditawarkan.”Ingat kegiatan Musra ini murni untuk menjaring aspirasi masyarakat Bengkulu terhadap siapa saja tokoh Nasional yang diinginkan. Dan semuanya bebas menyuarakan pendapatnya. Tudingan adanya politisasi di dalam kampus, itu politisasi yang bagaimana!. Bila ada uang transport dalam kegiatan ini saya pastinya saya tidak tahu, demi allah dan demi rosulullah,” ucapnya tegas.

Sebelumnya, aksi sejumlah BEM ini diawali dengan membentangkan spanduk penolakan kegiatan Musra Ke XXVI di dalam kampus. Tidak lama berselang, peserta aksi mencoba meringsek masuk ke dalam Aula Kampus yang dihadiri ratusan orang tamu undangan dan simpatisan. Untung dalam aksi itu berhasil dicegah masuk aparat Kepolisiaan sehingga massa bisa diajak musyawarah di dalam ruang Rektor Unihaz.(Damar/Dian Marfani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *