Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi menyimak lagu Indonesia Raya dan Ibu Kita Kartini yang dinyanyikan paduan suara kaum perempuan hebat Rejang Lebong dalam peringatan Hari Kartini 21 April 2018 |
REJANG LEBONG – Bupati Ahmad Hijazi menilai,
kualitas perempuan di Kabupaten Rejang Lebong perlu ditingkatkan. Untuk itu
dirinya mengajak kepada kaum perempuan di daerah ini agar dapat meneladani
serta mewarisi nilai-nilai positif dan semangat hidup dari Raden Ajeng Kartini.
kualitas perempuan di Kabupaten Rejang Lebong perlu ditingkatkan. Untuk itu
dirinya mengajak kepada kaum perempuan di daerah ini agar dapat meneladani
serta mewarisi nilai-nilai positif dan semangat hidup dari Raden Ajeng Kartini.
Demikian
antara lain kemuka DR. H. Ahmad Hijazi, SH, M.Si, pada peringatan Hari Kartini
ke-139, di ruang pola Pemda Rejang Lebong, Senin, 21 April 2018. “Saya
mengharapkan sebagai bupati, ibu-ibu harus mewarisi nilai-nilai perjuangan dari
pada RA Kartini itu,” ujar Bupati.
antara lain kemuka DR. H. Ahmad Hijazi, SH, M.Si, pada peringatan Hari Kartini
ke-139, di ruang pola Pemda Rejang Lebong, Senin, 21 April 2018. “Saya
mengharapkan sebagai bupati, ibu-ibu harus mewarisi nilai-nilai perjuangan dari
pada RA Kartini itu,” ujar Bupati.
Pejabat tinggi dilingkungan OPD Pemda Rejang Lebong tampak hadir semua dalam acara Peringatan Hari Kartini |
Hijazi
menilai, peran kaum perempuan di Rejang Lebong saat ini masih dirasa belum
maksimal. Untuk itu, dirinya berharap ada perubahan signifikan dari para
Kartini zaman ini, mulai dari pola pikir, hingga aktivitas yang dilakukan dalam
setiap lini kehidupan. “Ya, kalau kita melihat, peran Kartini di Rejang Lebong
belum maksimal. Masih perlu ada semacam konsolidasi perubahan kegiatan,”
ujarnya.
menilai, peran kaum perempuan di Rejang Lebong saat ini masih dirasa belum
maksimal. Untuk itu, dirinya berharap ada perubahan signifikan dari para
Kartini zaman ini, mulai dari pola pikir, hingga aktivitas yang dilakukan dalam
setiap lini kehidupan. “Ya, kalau kita melihat, peran Kartini di Rejang Lebong
belum maksimal. Masih perlu ada semacam konsolidasi perubahan kegiatan,”
ujarnya.
“Kalau dulu
kan masih di bawah tekanan Belanda. Sekarang ada kebebasan dengan munculnya
emansipasi wanita. Ini kan merupakan sesuatu yang perlu bagi ibu-ibu ini untuk
mengkaji daripada perjuangan RA Kartini itu, dijabarkan di masa sekarang,”
sambungnya.
kan masih di bawah tekanan Belanda. Sekarang ada kebebasan dengan munculnya
emansipasi wanita. Ini kan merupakan sesuatu yang perlu bagi ibu-ibu ini untuk
mengkaji daripada perjuangan RA Kartini itu, dijabarkan di masa sekarang,”
sambungnya.
Sementara
itu first lady Kabupaten Rejang Lebong Fitri Hertikasari Hijazi, SE,
menuturkan, ada hikmah besar yang bisa diambil dari momen peringatan Hari
Kartini setiap tanggal 21 April. Diantaranya, semangat Kartini bisa dijadikan
sebagai motivasi bagi kaum perempuan untuk berjuang mensejajarkan diri dengan
kaum lelaki, dengan tanpa mengabaikan kodratnya sebagai perempuan.
itu first lady Kabupaten Rejang Lebong Fitri Hertikasari Hijazi, SE,
menuturkan, ada hikmah besar yang bisa diambil dari momen peringatan Hari
Kartini setiap tanggal 21 April. Diantaranya, semangat Kartini bisa dijadikan
sebagai motivasi bagi kaum perempuan untuk berjuang mensejajarkan diri dengan
kaum lelaki, dengan tanpa mengabaikan kodratnya sebagai perempuan.
Oleh karena
itu dirinya berharap, peringatan Hari Kartini hendaknya jangan, hanya dijadikan
sebagai kegiatan seremonial belaka. “Kita bisa lihat bahwa Kartini sudah
menerbitkan buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Di situ dimaknai bahwa Kartini
adalah seorang tokoh pahlawan wanita yang menginspirasi perempuan-perempuan di
Indonesia untuk maju sejajar dengan kaum pria. Tentunya tanpa melupakan
kodratnya sebagai seorang wanita,” jelasnya.[ADV/Damar]
itu dirinya berharap, peringatan Hari Kartini hendaknya jangan, hanya dijadikan
sebagai kegiatan seremonial belaka. “Kita bisa lihat bahwa Kartini sudah
menerbitkan buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Di situ dimaknai bahwa Kartini
adalah seorang tokoh pahlawan wanita yang menginspirasi perempuan-perempuan di
Indonesia untuk maju sejajar dengan kaum pria. Tentunya tanpa melupakan
kodratnya sebagai seorang wanita,” jelasnya.[ADV/Damar]