Pimpinan Bank Bengkulu Cabang Curup, Zulkarnain, SE |
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu sudah mencapai Rp 14,1 milliar di Bank Bengkulu Cabang Curup. Angka tersebut bepotensi
bertambah jika usulan dana penyertaan modal yang diajukan Bank Bengkulu Cabang Curup tahun
2018 senilai Rp 5 milliar disetujui Pemerintah setempat.
Bengkulu Cabang Curup, Zulkarnain, SE, ditemui wartawan online RealitaPost.com, Senin siang
(12 Febuari 2018), menjelaskan total dana penyertaan modal yang sudah
disetorkan Pemkab Rejang Lebong telah diberikan deviden dengan total PAD
mencapai Rp 21,2 milliar.
Hal itu menunjukkan
jelas bahwa investasi saham yang ditanamkan Pemerintah Daerah menyertakaan
modal kepada kami sangat menguntungkan. Sehingga tidak ada alasan bagi Pemda
setempat menambah dana penyertaan modalnya karena selain menambah PAD juga dana
tersebut dikelolah maksimal,” paparnya.
Ia berharap usulan
tersebut teralisasi sehingga Bank Bengkulu bisa leluasa meningkatkan pengelolaan
dana melalui produk yang sudah ada dan program pinjaman modal usaha serta
produk baru lainnya.
Apalagi belum lama
ini Bank Bengkulu Cabang Curup sudah tiga kali berturut-turut setiap triwulan
tahun 2017 menempati peringkat kedua dengan indicator kinerja terbaik se
Provinsi Bengkulu. Sebelumnya di triwulan pertama Bank Bengkulu sempat berada
diposisi kedelapan.
Sejak saya
dipercaya pimpinan menjadi Kepala Cabang Bank Bengkulu Curup pada Februari 2017
alhamdulillan kinerja pegawai kita sudak maksimal. Bahkan tahun lalu total dana
yang masuk ke Bank Bengkulu meningkat tajam sebesar 35 Persen dari 2016 berupa
tabungan dan giro. Itu semua tidak lepas dari dukungan staf dan tenaga
marketing kita yang bekerja secara maksimal dengan sistem jemput bola dan
terbukti berhasil,” jelasnya.
Pencapaian itu juga,
lanjut dia tidak luput dari terobosan yang dilakukan diantaranya dengan
memberikan porsi kredit disektor usaha kecil produktif yang tadinya hanya 2
persen kini meningkat 15 persen dari portofolio kredit lebih kurang Rp 400
milliar.
Bayangkan dan tahun
ini saya kembali menaikkan menjadi 25 persen kredit tersebut dan memang berat
tapi itu target yang harus saya capai agar masyarakat pelaku usaha kecil dapat
menikmati kredit yang selama ini porsinya selalu sedikit. Saya ingin Bank ini dikenal dan bisa membantu Pemerintah Daerah disektor ril. Karena
selama ini kredit yang diberikan terpaku pada sektor konsumtif meliputi bayar
sekolah, rehab rumah dan beli mobil. Kini pola itu kita ubah ke sektor usaha produktif sepeti
usaha meubel,”
ujarnya.[DMR]