BENGKULU — Setelah melaunching Groundbreaking Market Camkoha belum lama ini. Kini PT. Impian Bengkulu Indah kembali mengembangkan bisnisnya dengan melakukan Groundbreaking Raflesia Rendezvous yang berada dikawasan kompleks Stadion Sawah Lebar Kota Bengkulu.
Dalam acara itu, hadir Gubernur Bengkulu Prof.Rohidin Mersyah, Perwakilan Pj Walikota Bengkulu, Direktur Bisnis Bank Bengkulu, Iswahyudi, Perwakilan BTN, dan tamu undangan, Kamis sore (27/6/2024).
Dalam sambutannya, Gubernur Rohidin Mersyah mengapresiasi konsep proyek bisnis yang akan direalisasikan pihak pengembangan PT Impian Bengkulu Indah dengan menggabungkan pusat olahraga, perkantoran, pendidikan dan UMKM dalam sebuah kawasan bisnis yang memberikan nilai tambah Masyarakat.
“Jadi saya minta betul nanti konsep bangunannya bisa benar-benar terintegrasi dengan view yang menarik dan menyatu dengan kawasan lainnya. Lalu, betul-betul melibatkan para pelaku UMKM yang ada disekitar kawasan ini. Sehingga nantinya benar-benar konsep pemberdayaan bisa berdampak positif buat masyarakat,” kata Gubernur.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Impian Bengkulu Indah, Suryanto Herman, dalam sambutannya menjelaskan bahwa konsep Raflesia Rendezvous sejalan dengan program pemerintah khususnya yang mengedepankan pemberdayaan pelaku UMKM untuk terlibat di dalam kawasan bisnis yang akan dibangun.
“Komitmen kami sebagaimana yang sudah kita wujudkan dengan menghadirkan Bencoolen Mall dan kini Raflesia Rendezvous maka akan menjadi tujuan tempat kumpulnya anak muda untuk melahirkan ide dan gagasan dalam sebuah tempat yang nyaman dan menarik,” jelasnya.
Sejalan dengan Suryanto, COO Bencoolen Mall, Irwandi Saputra, menekankan bahwa saat ini nilai investasi yang akan disiapkan berkisar Rp 5-10 M untuk pembangunan fisik dan ditargetkan tahun depan akan rampung. Dengan hadirnya kawasan bisnis Raflesia Rendezvous ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah.
“Sejauh ini skema kerjasama pengembangan dengan pemprov baru sebatas sistem sewa lahan dengan durasi maksimal 10 tahun. Namun kedepannya kita harap bisa diperbaharui dengan sistem kerjasama semisal KSP atau BOT sehingga diharapkan nantinya konsep pengembangan ke depan bisa lebih meningkat dan sesuai dengan era kekinian,” paparnya.(Damar)