Balitbang Kementan Bimtek 110 Perani Milenial Kaur

RealitaPost.com, Bintuhan – Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2019 semakin fokus dengan program strategis peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian dan menumbuhkan petani dari generasi milenial. Kementan menargetkan bisa mencetak 1 juta petani muda yang diperkirakan tergabung dalam sekitar 40.000 kelompok tani milenial, meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan.

Gerakan petani milenial diharapkan dapat mengubah pola pikir dan meningkatkan kapasitas seorang petani kearah yang lebih modern. Semangat milineal yang dianggap fasih mengadopsi teknologi dalam beragam aspek bisnis diprediksi akan membawa pembaruan dalam pembangunan pertanian kedepan.

Provinsi Bengkulu memiliki potensi cukup besar menumbuhkembangkan petani milenial dan disiapkan menjadi lumbung-lumbung baru terutama pada sub sektor perkebunan dan hortikulutura, terutama pada komoditas kopi dan cabai. Dalam rangka mendukung program strategis tersebut, Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP) Bogor bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu melaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pendampingan Gerakan Petani Milenial Provinsi Bengkulu perdana dimulai dari kabupaten bagian selatan yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.

Kegiatan Bimtek perdana dilaksanakan pada hari Rabu (21/08/2019) bertempat di MTS 1 Bintuhan Kabupaten Kaur yang diikuti peserta sebanyak 110 orang, yang berasal dari kelompok tani penerima kegiatan program gerakan petani milenial dan penyuluh pendamping, serta beberapa para Kepala Bidang Dinas Pertanian yang berasal dari Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.

Acara Bimtek dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur (Nasrur Rahman, S.Hut., M.Si). Pada kesempatan tersebut turut hadir 2 Pejabat Fungsional BBP2TP Bogor yang mewakili Kepala BBP2TP (Raden Dani Medionovianto, S.Pt dan Catur Oktivian Indri Hastuti, SP., MP) dan BPTP Balitbangtan Bengkulu.

Dalam sambutannya Kepala BPTP Balitbangtan Bengkulu yang diwakili oleh Penanggungjawab Kegiatan Pendampingan Gerakan Petani Milenial (Nurmegawati, SP., M.Si) menyampaikan tujuan kegiatan bimtek adalah untuk meningkatkan kapasitas, keterampilan, sikap dan pengetahuan petani tentang teknis budidaya pada komoditas kopi dan cabai serta padi, jagung, dan kedelai” ungkapnya.

Lebih lanjut Nurmegawati menyampaikan bahwa Bimtek ini akan direncanakan sebanyak 5 kali di 5 lokasi, yaitu Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Bimtek perdana disampaikan sebanyak 4 materi, antara lain Pemanfaatan Teknologi Pertanian Terkini Dukung Peran dan Kompetensi Penyuluh Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 (Raden Dani Medionovianto, S.Pt), Teknologi Tepat Guna Budidaya Tanaman Kopi Dari Hulu Ke Hilir (Siti Rosmanah, SP), Teknologi Produksi Lipat Ganda Cabai Merah (Yahumri, SP), dan Tumpang Sari Tanaman Padi, Jagung, dan Kedelai (Jhon Firison, S.Pt).

Kadis Pertanian Kabupaten Kaur dalam arahannya menyampaikan definisi petani milenial “Petani milenial adalah petani yang berusia 19-39 tahun atau yang berjiwa milenial yang adaptif dalam pemahaman teknologi digital, sehingga tidak kaku dalam melakukan identifikasi dan verifikasi teknologi, atau petani yang berumur lebih dari 40 tahun tetapi berjiwa milenial”. Peranan pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian akan memberikan reward atau insentif bagi petani dan atau kelompok tani yang memiliki dedikasi tinggi pada pembangunan dunia pertanian, “Insentif yang dimaksud bukan uang tunai, tetapi dalam bentuk lain. Misalnya, asuransi kesehatan khusus pertani, asuransi pertanian, pemberian subsidi, dan bantuan-bantuan lainnya yang dapat meringankan beban keuangan petani” pungkasnya.

Raden Dani Medionovianto, S.Pt yang juga pejabat fungsional penyuluh BBP2TP dalam materinya menyampaikan harapannya, Petani milenial tak hanya menjadi petani yang biasa-biasa saja sekadar menanam tanaman, tetapi harus memiliki kemampuan berwirausaha dan memiliki kemampuan branding produk hasil pertanian melalui media online”. Materi ini bertujuan menggugah mindset bagi pelaku usaha pertanian yang berjiwa milenial. Generasi muda petani merupakan kunci dan modernisasi adalah solusi untuk menarik generasi muda untuk terlibat dalam bisnis pertanian. Petani muda bisa sukses dengan keberanian memulai, melaksanakan ide yang out of the box dan aktif melibatkan masyarakat sekitar”.

Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan Bimtek, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Selain diskusi dan tanya jawab, Bimtek juga dikemas dengan kegiatan praktik teknologi tepat guna yaitu pembuatan likat kuning, likat biru, games atraktif, ice breaking dan yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta adalah moment door prize dari panitia.(rls)

Exit mobile version