PESISIR BARAT – Kasus Penggusuran
SDN 3 Kecamatan Pesisir Tengah Kabuptaen Pesisir Barat Provinsi Lampung, oleh
Pemerintah setempat rupanya berbuntut panjang. Tak hanya persoalan kegiatan
belajar mengajar yang dikecam banyak pihak. Tapi aksi protes dan aksi
solidaritas KOIN PEDULI pun mengalir deras terhadap nasib siswa-siswi SDN 3
tersebut.
mengundurkan diri dari jabatannya lantaran diduga tak kuat dengan intervensi
sejumlah pihak terutama dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Barat.
Kabar tersebut pun sampai ketelinga banyak pihak termasuk LSM.
Kepada wartawan, Lembaga Swadaya Masyarakat
Gerakan Pemberantas Korupsi ( LSM-GEPAK), Ade, Selasa siang (03 Maret 2018), mengaku prihatin dengan kondisi dunia pendidikan di Kabupaten Pesisir
Barat pasca penggusuran SDN 3. Kabar mundurnya Kepala Sekolah SDN 3 tersebut cukup mengganjal publik.
tegasnya.
Sementara itu, Dwi Karyanto pengamat
birokrasi di Pesibar, mengatakan, pengunduran diri sikap yang baik daripada
menjabat tetapi ditekan dari atasan, Menurut dia, jarang ada birokrat di Kota
manapun dan Pemerintah Provinsi yang mundur dari jabatannya.
Seharusnya pihak
Pemerintah harus mengambil sikap untuk secepatnya mencari solusi bagaimana
menciptakan dan membuat gedung untuk sekolah yang digusur. Tidak ada gunanya
mengintervensi pihak bawahan.
”Ketika orang berlomba mencari jabatan, Kepsek justru mundur. Perlu mendapat
apresiasi namun ada sedikit kejanggalan dari sikap yang
dilakukan Kepala Sekolah tersebut,” katanya sembari menggambarkan kalau pengunduran diri Kepala Sekolah biasanya terjadi karena tekanan terlalu kuat
sehingga ia harus mundur.[DONGAH]