banner 728x250

DPRD Prov Tolak Massa, Demo HMI Telan 16 Korban

banner 120x600


BENGKULU – Aksi demo yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu berakhir ricuh, sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa, (18/9/2018).
Akibat bentrokan itu, 8 mahasiswa diamankan Polresta Bengkulu dan 8 anggota Polri yang melakukan pengamanan terluka. Soalnya dalam bentrok itu, mahasiswa  sempat melemparkan batu ke arah polisi yang siaga. Selanjutnya, polisi melepas tembakan gas air mata. Serta berusaha membubarkan massa aksi dengan semprotan air dari mobil water canon.
Pantuan di lokasi, awalnya aksi yang digelar puluhan massa HMI itu  berlangsung tertib. Bahkan Waka II DPRD Provinsi Bengkulu, H. Suharto, MBA dan anggotanya, H. Sujono, SP, M.Si sempat menemui massa mewakili DPRD untuk meredam gejolak. Sebab, sebelumnya antara massa dan polisi sempat terlibat dalam aksi saling dorong. Namun, kedua wakil rakyat itu tidak diterima  massa aksi.
Massa terus merangsek dan aksi baku pukul antara mahasiswa dan polisipun tak terhindarkan. Polisi berusaha meredam massa dengan melepas tembakan peringatan ke udara.Setelah itu aksi dorong-dorongan kembali terjadi karena massa berusaha merangsek masuk. Gerak massa ditahan brigade pasukan Dalmas. 
Entah siapa yang memulai secara tiba-tiba aksi berlangsung panas. Sehingga aparat kepolisian menambah personel Dalmas berseragam lengkap dan 2  mobil Water Canon untuk melakukan pengamanan. Tidak lama kemudian massa  yang terbakar emosi langsung melemparkan batu ke arah polisidan dibalas dengan tembakan gas air mata. Kejadian ini berlangsung beberapa kali.
Namun, massa terus mendesak masuk dan berusaha merobohkan gerbang masuk Kantor DPRD. Karena tidak satupun wakil rakyat  yang turun memenuhi permintaan massa. Soalnya, saat itu, DPRD sedang menggelar sidang paripurna.
Akibat bentrokan itu, 8 mahasiswa diamankan dan 8 polisi terluka.
Sementara Kapolresta Bengkulu, Kapolresta Bengkulu, AKBP. Prianggodo Heru Kun Prasetyo, SIK mengatakan, pengamanan aksi demo HMI sudah dilaksanakan sesuai Standar Operasi Pelaksanaan (SOP).
‘’Tadi kita juga sudah  berupaya memfasilitasi rekan-rekan mahasiswa, dengan mendatangkan perwakilan anggota DPRD. Tapi massa tetap memaksa masuk, sementara lembaga DPRD sedang melaksanakan paripurna,’’ ungkap Heru yang turun langsung memimpin upaya pengamanan.
Kemudian, lanjut Heru, pihaknya berupaya mengakomodir agar perwakilan mahasiswa saja yang masuk untuk hearing dengan lembaga DPRD.
‘’Namun lagi-lagi ditolak, dan massa mendesak masuk. Tapi yang jelas dalam aksi ini sebanyak 8 mahasiswa kita amankan untuk dimintai keterangan, sedangkan 8 personel kita terluka dan 2 diantaranya terpaksa dilarikan ke Dokkes untuk menjalani perawatan akibat terkena lemparan batu dan pukulan kayu dari arah massa aksi,’’ kata Heru.
Disisi lain, sejumlah mobil terparkir di halaman DPRD ada yang mengalami kerusakan akibat lemparan batu  massa aksi. Termasuk mobil dinas Polresta.
‘’Tadi suara letusan semuanya dari tembakan gas air mata, dan sama sekali tidak ada senjata api. Aksi ini sendiri kita tolerasi hingga pukul 18.00 WIB. Untuk mahasiswa yang diamankan akan dimintai keterangan dulu,’’ kata Kapolres.(01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *