Galeri Investasi Syariah BEI STAIN Curup Resmi Beroperasi

 
Ketua STAIN Curup Rahmat Hidayat, bersama Dirut Phintraco Sekuritas Jefri Hendrik dan perwakilan Bursa Efek Indonesia Djoko Saptono, menandatangani MoU Galeri Investasi Syariah disaksikan Kepala Perwakilan OJK Bengkulu Yan Safri

REJANG LEBONG – Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) Curup Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu akhirnya resmi mengoperasikan Galeri Investasi Syariah
(GIS) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ada di Prodi Syariah, Rabu siang (24
Januari 2018).

Acara tersebut dihadiri
langsung Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu, Yan Safri, Peneliti
Senior Bursa Efek Indonesia (BEI) Djoko Saptono dan Direktur Utama Phintraco
Sikuritas Jefri Hendrik, Ketua STAIN Curup Rahmat Hidayat, M.Pd, Dosen dan
Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah.
Ketua STAIN Curup Rahmat Hidayat
Dalam sambutannya,
Ketua STAIN Curup, Rahmat, mengatakan dengan hadirnya Galeri Investasi Syariah
kampus diharapkan mampu membuat banyak generasi muda yang kaya-kaya dengan
berinvestasi di Pasar Modal. Apalagi dengan kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan yang semakin pesat menuntut sebuah negera memperkuat roda ekonomi
sebagai kekuatan baru.

“Jadi negara yang
kuat itu tidak lagi diukur dengan kekuatan persenjataan melainkan kekuatan
ekonomi mampu membuat Negara itu besar dan kuat. Maka dengan adanya GIS STAIN
Curup ini menjadi wadah positif bagi masyarakat khususnya mahasiswa dalam mengenal
pasar modal dan menjadi investor muda yang diharapkan menjadi lokomotif,”
terangnya.

Sementara itu,
Direktur Utama Phintraco Sekuritas Jefri Hendrik, dalam sambutannya mengatakan
bahwa sejauh ini setidaknya sudah ada 74 perguruan tinggi yang telah
bekerjasama dan 331 Galeri Investasi Syariah (GIS) se-Indonesia telah hadir dan
untuk di Bengkulu menjadi yang ke 5.

Ketua STAIN Curup bersama Dirut Phintraco Sekuritas, BEI dan OJK Bengkulu secara resmi mengoperasikan Galeri Investasi Syariah 

“Tentu ini akan
terus kita kampanyekan kepada masyarakat bahwa pasar modal menjadi wadah
berinvestasi yang mampu memberikan banyak manfaat finansial,” terangnya.

Peneliti Senior BEI, Djoko Saptono
Disisi lain, Djoko
Saptono, peneliti senior Bursa Efek Indonesia (BEI), memaparkan data pada akhir
Desember 2017, jumlah investor Pasar Modal di Bengkulu mencapai 1.946 single investor idnetification (SID).
Tentunya angka ini mengalami peningkatan dari jumah tahun sebelumnya dengan
persentase 100 persen.

“Dengan
diresmikannya GIS STAIN Curup ini diharapkan mampu memberikan ruang seluas-luas
kepada masyarakat untuk mulai berinvestasi di Pasar Modal dalam waktu jangka
panjang. Semakin banyak masyarakat sadar untuk berinvestasi maka pertumbuhan ekonomi
Rejang Lebong akan meningkat,” paparnya.

Sebelumnya, tamu
undangan disambut secara resmi oleh pihak STAIN Curup dengan tarian ada Rejang
dan dilanjutkan dengan seminar Pasar Modal yang diikuti mahasiswa Prodi Ekonomi
Syariah.[Adv/DMR]


Foto Kegiatan

Semangat bersama pelaku pasar modal dan STAIN Curup siap melawan segala jenis investasi bodong yang bisa merugikan masyarakat banyak

Seminar Pasar Modal yang disampaikan Dirut Phintraco Sekuritas Jefri Hendrik
Kepala OJK Bengkulu mendampingi Ketua STAIN Curup, BEI dan Phintraco Sekuritas foto bersama usai meneken MoU


Exit mobile version