BERITA
Sebuah informasi yang diposting di akun grup media sosial Bengkulu Info bersumber salah satu pengikut memposting sebuah foto seorang laki-laki paruh baya mengenakan topi berwarna hitam dan baju kemeja hitam serta calan panjang warna coklat dengan pose membelakangi sambil ingin menaiki motornya. Postingan tersebut diunggah dalam grup medsos Bengkulu Info tanggal 8 Mei 2024 lalu. https://www.facebook.com/bengkuluinformasi.
Dalam foto itu dikasih caption sebagai berikut “Tabot Masih Lamo, Tapi yang minta sumbangan untuk tabot la mulai berkeliaran”. Dalam postingan tersebut berhasil menarik 979 like dan 304 komentar netizen.
https://www.facebook.com/photo/?fbid=969950677819336&set=pcb.969950814485989
HASIL PEMERIKSAAN FAKTA
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan redaksi Realita Post.com kepada pihak Keluarga Tabot atau yang dikenal dengan Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) melalui akun medsos instagram bernama media.kktbencoolen https://www.instagram.com/media.kktbencoolen/
Ketua KKT Syafril saat diwawancarai Jumat sore (10/5/2024), menjelaskan bahwa pihaknya Keluarga Tabot yang terhimpun dalam 17 Kelompok Tabut Penja tidak menyerukan untuk meminta sumbangan kepada warga apalagi sampai wilayah Bentiring hingga Betungan bahkan ada yang sampai ke daerah Kepahiang dan sekitarnya.
KKT Bencoolen memastikan bahwa itu adalah oknum diluar KKT Bencoolen. KKT Bencoolen hanya mengambil di bulan muharram saja yang disebut dengan MERADAI dengan membawa jari Tabut atau bendara tabut, jadi untuk adik sanak semua kalau ada orang minta sumbangan dengan mengatasnamakan KKT Bencoolen itu bukan kami tapi oknum diluar KKT Bencoolen. Terima kasih.
https://www.facebook.com/photo?fbid=972312997583104&set=pcb.972313030916434
Syafril menegaskan tidak ada seruan atau perintah bagi KKT untuk menjalankan sumbangan minta uang kepada masyarakat Bengkulu. Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai oknum yang mencatut atau mengatasnamakan keluarga tabut atau pengurus Tabut dengan modus meminta sumbangan untuk kegiatan perayaan tabut.
“Kegiatan kita biasanya dilaksanakan bulan Muharam, sedangkan ini masih bulan Syawal,” tegasnya.
KESIMPULAN
Bahwa foto yang telah beredar adanya sumbangan dari pihak keluarga Tabot atau Tabut itu tidak benar. Sehingga patut diwaspadai masyarakat untuk tidak mempercayai bahwa ada keluarga tabut yang meminta sumbangan. Karena momen perayaan tabut masih lama.