Koordinator Divisi Informasi dan Publikasi Forum Komunikasi RTRW Kota Bengkulu, Iwan Setiawan |
BENGKULU – Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2018 calon
Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu sangat berbeda jauh dengan Pilwakot
periode sebelumnya. Bahkan Pilwakot kali ini dinilai sangat kurang meriah
karena waktu masa kampanye yang disediakan pihak penyelenggara KPU Kota belum
banyak tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh keempat pasangan calon
(Paslon) yang maju dalam Pilkada satu putaran tersebut.
Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu sangat berbeda jauh dengan Pilwakot
periode sebelumnya. Bahkan Pilwakot kali ini dinilai sangat kurang meriah
karena waktu masa kampanye yang disediakan pihak penyelenggara KPU Kota belum
banyak tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh keempat pasangan calon
(Paslon) yang maju dalam Pilkada satu putaran tersebut.
Bukan hanya bagi masyarakat dan awak media saja yang
merasakan hal tersebut. Tapi para Ketua RT se Kota Bengkulu juga ikut merasakan
aroma perbedaan pesta Pilwakot kali ini. Sepeti yang diuatarakan, Iwan,
Koordinator Divisi Humas dan Informasi Forum Komunikasi RTRW Kota Bengkulu,
kepada wartawan online RealitaPostcom, Minggu sore (11 Maret 2018).
merasakan hal tersebut. Tapi para Ketua RT se Kota Bengkulu juga ikut merasakan
aroma perbedaan pesta Pilwakot kali ini. Sepeti yang diuatarakan, Iwan,
Koordinator Divisi Humas dan Informasi Forum Komunikasi RTRW Kota Bengkulu,
kepada wartawan online RealitaPostcom, Minggu sore (11 Maret 2018).
Menurut pria pecinta sepakbola ini mengaku pelaksanaan
Pilwakot ini jauh dari kata meriah. Bahkan setiap pasangan calon terkesan “cuek”
dengan masa kampanye yang diberikan KPU Kota Bengkulu.”Kalau tahun lalu kami
sangat merasakan Pilwakot sangat meriah. Banyak kagiatan akbar yang dilaksanakan
setiap pasangan calon dan setiap calon berlomba-lomba turun ke warga utnuk
menarik simpati masyarakat. Tapi kali ini justru masa kampanye nyaris mirip
waktu masa tenang. Setiap hari warga tidak tahu kegiatan paslon dimasa kampanye
yang diberikan,” keluhnya.
Pilwakot ini jauh dari kata meriah. Bahkan setiap pasangan calon terkesan “cuek”
dengan masa kampanye yang diberikan KPU Kota Bengkulu.”Kalau tahun lalu kami
sangat merasakan Pilwakot sangat meriah. Banyak kagiatan akbar yang dilaksanakan
setiap pasangan calon dan setiap calon berlomba-lomba turun ke warga utnuk
menarik simpati masyarakat. Tapi kali ini justru masa kampanye nyaris mirip
waktu masa tenang. Setiap hari warga tidak tahu kegiatan paslon dimasa kampanye
yang diberikan,” keluhnya.
Barangkali, lanjut dia, masing-masing Paslon terkesan
kurang begitu berharap dukungan warga dalam pemilihan yang akan dilaksanakan
tanggal 27 Juni mendatang.”Bagaimana masyarakat tahu lebih jauh pasangan calon yang
akan maju. Kalau ada kita dengan ada pertemuan dengan warga, itu sifatnya
terbatas dan hanya segelitir warga yagn tahu. Lalu soal blusukan setiap paslon
nyaris hanya dilakukan beberapa calon yang akan bertarung nanti,” terangnya.
kurang begitu berharap dukungan warga dalam pemilihan yang akan dilaksanakan
tanggal 27 Juni mendatang.”Bagaimana masyarakat tahu lebih jauh pasangan calon yang
akan maju. Kalau ada kita dengan ada pertemuan dengan warga, itu sifatnya
terbatas dan hanya segelitir warga yagn tahu. Lalu soal blusukan setiap paslon
nyaris hanya dilakukan beberapa calon yang akan bertarung nanti,” terangnya.
Sementara itu, Hasrul Tim Pemenangan Paslon Nomor 4
dan Dimas Paslon Nomor urut 1, sependapatan bahwa upaya melakukan kegiatan
secara terbuka melibatkan masyarakat banyak dan kegiatan kampanye lainnya saat
ini berbeda dengan dengan Pilwakot sebelumnya. Karena Pilwakot kali ini setiap
Paslon harus tunduk pada aturan yang sudah disepakati bersama dengan KPU.”Jadi
kalau kita terlalu wah memanfaati masa kampanye bisa-bisa kita dianggap
melanggar. Jadi yang kami lakukan kini sesuai dengan petunjuk KPU saja,” ungkap
Dimas yang diamini Hasrul.
dan Dimas Paslon Nomor urut 1, sependapatan bahwa upaya melakukan kegiatan
secara terbuka melibatkan masyarakat banyak dan kegiatan kampanye lainnya saat
ini berbeda dengan dengan Pilwakot sebelumnya. Karena Pilwakot kali ini setiap
Paslon harus tunduk pada aturan yang sudah disepakati bersama dengan KPU.”Jadi
kalau kita terlalu wah memanfaati masa kampanye bisa-bisa kita dianggap
melanggar. Jadi yang kami lakukan kini sesuai dengan petunjuk KPU saja,” ungkap
Dimas yang diamini Hasrul.
Ketua KPU Kota, Darlinsyah, S.Pd, M.Si, sebelumnya
mengharapkan agar setiap pasangan calon dapat memanfaatkan waktu masa kampanye
yang sudah diberikan dengan mengajak awak media massa yang ada di Kota
Bengkulu. Karena saying kehadiran awak media tidak bisa dimanfaatkan.”Media ini
bisa membuat kita besar dan bisa membuat kita kecil sehingga peran media saya
rasa sangat penting membangun partisipasi pemilih warga untuk ikut memilih
dalam Pilwakot kali ini,” seru alumni Mahasiswa UMB ini.[damar]
mengharapkan agar setiap pasangan calon dapat memanfaatkan waktu masa kampanye
yang sudah diberikan dengan mengajak awak media massa yang ada di Kota
Bengkulu. Karena saying kehadiran awak media tidak bisa dimanfaatkan.”Media ini
bisa membuat kita besar dan bisa membuat kita kecil sehingga peran media saya
rasa sangat penting membangun partisipasi pemilih warga untuk ikut memilih
dalam Pilwakot kali ini,” seru alumni Mahasiswa UMB ini.[damar]