REJANG LEBONG – Sebanyak 3 Desa yang ada di Kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, siap mengembangkan produksi kopi bubuk dengan sebutan Sintaro (Sindang Dataran Robusta).
Kepala Desa IV Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran, Jumari kepada wartawan, kemarin siang (05/09), menerangkan bahwa saat ini sudah ada 3 kepompok tani (Poktan) perwakilan dari Desa Bengko, Desa Kayu Manis dan IV Suku Menanti dengan luas areal kopi Sintaro berkisar 200 hingga 250 hektar.
Memang sejauh ini kita terkendala dari sisi dana yang belum bisa memproduksi dalam jumlah besar. Apalagi jenis tanaman kopi Sintaro ini dipanen setiap bulan dengan jumlah panen yang tidak menentu. Namun untuk pemasaran tidak begitu ada masalah karena peminatnya cukup banyak khususnya di wilayah Sindang Dataran dan di Kabupaten lain cukup bagus potensinya,” paparnya.
Ada tiga jenis kopi yang bisa dipanen para petani kopi di kawasan Sindang Dataran, pertama jenis kopi “pelangi” yang dibandrol harga Rp 22-25 ribu perkilonya. Lalu, kopi pungut merah yang dibeli dengan harga Rp 35 ribu perkilo. Jenis kopi robusta dengan harga jual mencapai Rp 100 ribu perkilo dan jenis Arabika dibeli dengan harga Rp 170 perkilo.
Dari hasil pelatihan Poktan Desa kami diluar daerah alhamdulillah mendapat respon positif dan menjadi yang terbaik dalam jenis kopi yang kami tampilkan. Sehingga kami dianjurkan untuk dapat mengembangkan potensi kopi robusta karena harga jualnya cukup tinggi dan kualitas rasanya bagus,” terangnya.[**/E01]