Diduga Bermasalah, Semua Pakaian Dinas Anggota DPRD Kota Bengkulu Diminta Kumpulkan Sekretariat

Bengkulu, Realitapost.com — Ada kabar yang tidak sedap melanda lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengukulu. Pasalnya diduga pengadaan pakaian dinas untuk 35 Anggota DPRD Kota Bengkulu bermasalah akhirnya hari ini 5 stel pakaian dinas milik seluruh anggota dewan tersebut diminta untuk dikumpulkan ke kantor DPRD Kota Bengkulu pada hari Jumat (7/3).

Hal itu tersebut menurut informasi yang berhasil dihimpun tim redaksi media ini, disebabkan adanya permintaan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Bengkulu untuk melakukan pemeriksaan fisik seluruh pakaian dinas yang telah dipakai seluruh Anggota DPRD Kota tersebut. Jalas hal ini langsung membuat heboh dikalangan anggota dewan kota.

Saat dikonfirmasi melalui via WA, salah satu Anggota DPRD Kota Irman Sawiran dari fraksi PKS membenarkan adanya informasi pengumpulan semua pakaian dinas dewan yang telah dibagikan tersebut.

“Saya tidak mengertilah. Ya kalau diminta kumpulkan! ya kita kumpulkan. Tapi aneh saja, seumur-umur saya menjadi dewan belum pernah kejadian seperti ini. Seharunya kalau dia mau ini, cukup sampel saja kan..! Kenapa mau seluruh baju anggota dewan dikumpulkan, tentu ini sudah keterlaluan sih. Namun bagi dewan tidak menjadi persoalan karena pengadaan bukan personal dewan,” terangnya, Rabu sore (5/3).

Dia menambahkan, jika nanti bermasalah pada saat pemeriksaan speksifikasi pengadaan tentu bukan dewan yang proses.”Tapi bagi saya aneh saja. Karena saya sudah 2 periode menjadi dewan belum pernah ada kejadian yang seperti ini, harus semua diminta. Apalagi kan pengadaan ini sudah ada pendampingan dari Kejari oleh Sekwan yang sudah presentasikan oleh Sekwan terkait pengadaan pakaian dinas. Yang jelas kami sebagai dewan hanya menerima, kalau soal administrasi silakan BPK. Mestinya sampelnya saja,” bebernya.

Hal senada juga diakui Wakil Ketua I DPRD Kota, Rahmat Widodo, yang menerangkan bahwa dia telah dihubungi pihak sekretariat melalui grup informasi dewan agar semua Dewan diminta untuk mengumpulkan seluruh pakaian dinas termasuk pakain adat.

“Kalau informasinya diminta besok dikumpulkan. jadi saya mungkin sore ini menyerahkannya. Yang jelas kalau info dari Sekwan ada pendampingan dari kejaksaan. Bahkan pengadaan pakaian dinas tahun lalu pun ada pendampingan dari Kejari juga,” ungkap Rahmat, Kamis pagi (6/3).

Disinggung soal tanggapan atas pengumpulan pakaian dinas tersebut, politisi PKS ini mengaku sebagai objek dalam hal tersebut tentu siap menindaklanjuti permintaan tersebut. Apalagi penganggaran tidak dizamannya sehingga kalau pun diminta diperiksa silakan saja.”Kalau memang ada kesalahan silakan diperiksa atau diproses. Lagian BPK ini juga saat memeriksa belum tentu juga ada kesalahan dan lagian ini bagian dari proses tugas rutin yang mereka lakukan. Yang jelas bila diperiksa bisa juga ada temuan,” tegasnya.

Kedepan dia berharap teta kelola pengadaan sarana dan prasana di lingkungan Sekretariat Dewan jangan sampai ada permasalahan, dan harus mempedomani ketentuan yang ada.” Ya itu harapan kita kedepannya,’ singkatnya.

Sementara itu, Sekretariat Dewan, Syaiful Apandi, saat dikonfirmasi via nomor WA mengaku belum tahu informasi tersebut dan mengaku akan menanyakan kepada PPTK dahulu.”Sebab kemaren itu saya sibuk jadi akan saya tanyakan dulu. Memang saat ini seluruh pemeriksaan di OPD jadi wajar. Jadi bagusla kalau memang ada. Yang jelas belum ada yang melapor kepada saya soal itu,” singkat Saiful, Kamis pagi (6/3).

Exit mobile version