BENGKULU — Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah menyampaikan secara khusus mendorong segala upaya dan inovasi salam pengurangan emisi gas rumah kaca di Provinsi Bengkulu.
Menurut dia, dampak pemakaian emosi gas rumah kaca yang terjadi saat perlu mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah dan semua elemen termasuk kalangan atau lembaga pemerhati lingkungan.
“Makanya saya sangat mengapresiasi adanya dukungan dana dari NGO atau lembaga pihak ketiga untuk penanganan masalah dampak negatif emisi gas rumah kaca di Bengkulu senilai Rp 11 milliar,” kata Rosjonsyah dalam keterangan pers usai membuka kegiatan Kick Off Program Results-Based Payment (RBP) REDD Output 2 Green Climate Fund (GCF) Kategori Pemanfaatan II Provinsi Bengkulu, di hotel ternama Kota Bengkulu, Senin pagi (23/12).
Dia menambahkan, Kegiatan ini sangat baik dalam mensosialisasikan program dan membangun komitmen bersama antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, KPH, masyarakat, akademisi, serta para pihak lainnya, dalam upaya pengelolaan hutan berkelanjutan dan pencapaian target pergurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di Bengkulu.
Sementara itu, Safnizar Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu, menjelaskan bahwa kegiatan diharapkan bisa mengurangi dampak penggunaan emisi gas rumah kaca.
“Kerapan harus ada upaya konkrit dalam berbagai pihak termasuk dari Komunitas Konservasi Indonesia WARSI Bengkulu,” jelasnya.