BENGKULU — Yayasan Penjaga Pesisir dan Hutan Tropis Provinsi Bengkulu (PPHTB) menggelar pelantikan Tim Kerja KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara) di Taman Wisata Mangrove Bhadrika, Kota Bengkulu, pada Selasa (15/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh perwakilan TNI AL, Polda, serta masyarakat yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup, khususnya di wilayah pesisir dan hutan tropis Bengkulu.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PPHTB Provinsi Bengkulu, H. Rahman Thamrin, menegaskan pentingnya peran yayasan ini dalam menjaga kelestarian lingkungan.”Yayasan ini didirikan dengan semangat untuk menyelamatkan pesisir dan hutan tropis di Bengkulu. Sebelum berdiri, kami melakukan audiensi dengan berbagai dinas terkait dan mendapatkan dukungan penuh dari mereka. Administrasi pendirian yayasan juga sudah kami selesaikan,” ujarnya.
Rahman Thamrin menjelaskan bahwa program kerja yayasan ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga mencakup program jangka panjang yang strategis.”Kami ingin menyampaikan kepada pemerintah pusat bahwa Pulau Enggano memiliki potensi besar, salah satunya adalah tuna sirip biru dari Australia yang berkumpul di sana saat musim kawin. Potensi ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Pelantikan tim kerja ini, menurut Rahman, akan mempermudah komunikasi dan koordinasi di tingkat kabupaten.”Fungsi dari pelantikan ini adalah untuk memperkuat jaringan di seluruh kabupaten di Provinsi Bengkulu. Kami juga ingin tampil sebagai organisasi yang memberikan bantuan, mendukung program-program Pemprov Bengkulu, serta membantu pelaku usaha untuk kemajuan bersama,” tegasnya.
Ia menambahkan, yayasan ini juga melibatkan para ahli di bidangnya untuk melakukan pengawasan terhadap eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan merusak lingkungan. Sutarman, salah satu Pembina Yayasan PPHTB, mengapresiasi visi dan misi yayasan yang dianggapnya sangat strategis dan berpandangan jauh ke depan.
“Visi dan misi yayasan ini sangat bagus karena mencakup keseluruhan ekosistem dari hulu hingga hilir. Di hulu, kita menjaga hutan tropis, dan di hilir, kita memelihara pesisir. Ini penting untuk membantu pertumbuhan ekonomi serta menjaga keseimbangan ekosistem yang ada di Bengkulu,” ujarnya.
Asisten II Provinsi Bengkulu, RA Denny, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan dukungannya terhadap PPHTB. Ia mengingatkan pentingnya menjaga alam Bengkulu, terutama hutan tropis dan pesisirnya.”Provinsi Bengkulu terkenal dengan kekayaan alamnya, baik hutan tropis maupun pesisirnya. Ini harus kita jaga bersama. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi? Seperti Pulau Enggano, dengan penduduk sekitar 4.000 jiwa, ini adalah salah satu potensi besar yang harus kita lestarikan dan kembangkan,” katanya.
Denny juga menyinggung upaya pemerintah provinsi dalam melestarikan lingkungan, seperti penyelamatan Pulau Tikus yang terkena abrasi dan diupayakan menjadi destinasi wisata.”Kita selalu berusaha menjaga lingkungan, seperti upaya penyelamatan Pulau Tikus dari abrasi. Ini merupakan bagian dari rencana besar kita untuk mempromosikan pariwisata berbasis alam di Bengkulu,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan selamat kepada Yayasan PPHTB atas pelantikan tim kerja yang melibatkan seluruh kabupaten di Bengkulu.”Saya berharap yayasan ini semakin maju dan semakin baik dalam melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi,” tutup Denny.
Dengan dilantiknya Tim Kerja KSB PPHTB ini, diharapkan dapat memperkuat upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di seluruh wilayah Bengkulu. Acara ini merupakan langkah penting dalam menjaga potensi alam Bengkulu dari ancaman eksploitasi serta mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.