banner 728x250

Tingkatkan Kapasitas, Bank Indonesia Bengkulu Ajak 35 Wartawan Ekonomi Eksplorasi Ekonomi Rejang Lebong

banner 120x600

Rejang Lebong, Realitapost.com — Setidaknya ada 35 wartawan ekonomi binaan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, secara khusus mengikuti program peningkatan kapasitas dan eksplorasi ekonomidi Kabupaten Rejang Lebong yang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 25 hingga 27 Mei 2025.

Pada hari pertama, Minggu 25 Mei, setelah menempuh perjalanan darat, rombongan wartawan berkesempatan meninjau langsung perkebunan kopi milik Supriyadi, seorang petani sukses di Desa 4 Suku Menanti. Supriyadi, berkat binaan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, berhasil mengembangkan kopi Robusta jenis Sintaro satu, dua, dan tiga serta sehasen hingga mencapai level ekspor.

Keberhasilan Supriyadi semakin gemilang setelah kopi bubuk miliknya, Kopi Lestari, meraih peringkat ke-2 nasional untuk jenis Robusta di ajang World Koffee yang diselenggarakan di Jakarta pada 15-17 Mei lalu. Ajang berkelas dunia ini menampilkan berbagai jenis kopi dari seluruh penjuru dunia.

“Alhamdulillah, kopi kita jenis Sintaro dan sehasen dapat peringkat kedua,” ujar Supriyadi saat menerima kunjungan wartawan WEB.

Dari ajang World Coffee tersebut, Supriyadi berhasil mengantongi dokumen peminatan dari mitra bisnis yang berpotensi mencapai Rp 500 juta per bulan jika ia mampu memenuhi permintaan. Prestasi ini bukan didapat dengan mudah, Supriyadi harus melewati kurasi ketat dari 5.758 peserta yang bermarkas di Bandung.

Capaian besar Supriyadi ini menjadi pemicu semangat bagi dirinya dan 16 petani kopi binaan lainnya untuk terus mengembangkan potensi kopi di Desa 4 Suku Menanti.

“Alhamdulillah jual beli kopi kami sehari mencapai 100 sampai 110 kilogram kopi siap minum,” ungkap Supriyadi.

Kapasitas produksi Supriyadi kini semakin terjamin setelah gudang kopi bantuan dari Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu telah difungsikan.

Di lahan seluas 5 hektar miliknya, Supriyadi setia mengembangkan 8 jenis kopi Robusta kelas dunia. Meskipun demikian, fokus utamanya tetap pada pengembangan jenis kopi Sintaro dan sehasen. Supriyadi juga aktif bekerja sama dengan 16 petani binaan lainnya dalam hal pasokan biji kopi.

Program peningkatan kapasitas wartawan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai potensi ekonomi daerah, khususnya sektor pertanian kopi, serta menginspirasi lebih banyak pihak untuk mendukung kemajuan petani lokal. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *