Realitapost.com, Bengkulu – Mega Proyek pembangunan ruas tol Bengkulu yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya Indonesia (HKI) menuai masalah. Ini setelah perusahaan BUMN itu terlilit utang dengan para vendor yang mensuply proyek pengerjaan tersebut. Mulai dari penyedian jasa makanan, pakaian hingga kendaraan.
Diperkirakan, total utang PT HKI Bengkulu kepada sejumlah vendor yang mayoritas adalah para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Bengkulu ini mencapai Rp 5 miliar. Ini adalah utang yang belum terbayarkan pada tahun 2020 lalu.
Pihak vendor sendiri mengaku terus menangih kepada pihak HKI Bengkulu. Namun belum ada kejelasan kapan pembayaran akan dilakukan. Praktis hal ini membuat sejumlah vendor terancam gulung tikar karena tak memiliki uang lagi untuk memutar usaha. Para vendor inipun berencana akan menggelar aksi demo di kantor PT HKI Bengkulu pada Senin (22/3) mendatang.
Bahkan mereka juga mengancam akan menyegel kantor yang berlokasi di Desa Jayakarta, Taba Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah itu. Salah seorang pemilik vendor, Sumiaty mengaku bahwa aksi yang mereka lakukan ini untuk meminta kejelasan kapan uang mereka akan dibayar.
Sumiaty yang mensuply pakaian kerja untuk karyawan HKI itu mengaku ada sekitar ratusan juta uangnya yang belum dibayar.”Kita sudah sering bolak-balik ke HKI menanyakan kapan uang akan dibayar. Namun hanya dijanjikan tanpa ada kepastian,” katanya.
Diakui Sumiaty, dirinya dan beberapa rekan vendor yang lain sudah sangat kesulitan akibat belum dibayarkannya uang mereka oleh pihak PT HKI Bengkulu.”Bagaimana kita mau bayar gaji karyawan kalau uang kita belum dibayar. Belum lagi buat bayar tagihan dan lain sebagainya,” ujarnya.
“Kalau begini, tidak lama lagi kami akan gulung tikar. Sekarang zaman Covid-19 semua serba susah. Bagaimana pengusaha kecil seperti kami ini mau bisa bertahan,” keluhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Aspen Suandi yang mensuply sewa kendaraan untuk PT HKI. Uangnya juga ada ratusan juta yang belum terbayarkan oleh PT HKI Bengkulu.”Kami minta pihak HKI untuk segera memberi kepastian pembayaran uang. Kami sudah sangat kesulitan saat ini,” ujarnya.
Aspen juga meminta agar pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk membantu kami agar masalah ini bisa segera diselesaikan.”Kami mohon kepada pak Jokowi, Menteri BUMN dan pak Gubernur Bengkulu untuk bisa membantu kami atas masalah ini. Kami ini hanya orang kecil yang sedang mengalami keseusahan. Jangan tambah lagi penderitaan kami,” pintanya.
Terkait masalah ini PT HKI Bengkulu belum memberi keterangan. Humas PT HKI Bengkulu, Chandra Irawan saat dikonfirmasi melalui pesan WA, hingga berita ini diturunkan, belum memberi tanggapan.(Sumber:Siberklik.com)