Realitapost.com, Mukomuko – Masyarakat Kabupaten Mukomuko, menyambut antusias pembangunan proyek Pengendali Banjir Air Selagan (Benteng Anna) berada di wilayah Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko.
Hal tersebut diakui oleh Sutinem (33) salah seorang warga setempat pada saat awak media bersama rekan wartawan lainnya yang melakukan pemantauan di lokasi proyek itu, Selasa, (13/7/2021).
“Pembangunan ini sebenarnya sudah lama kami nantikan karena ini sangat besar manfaatnya terutama bagi warga yang bermukim di sekitar pinggir sungai ini. Kalau setahun lagi tidak dibangun besar kemungkinan pemukiman warga dikawatirkan akan longsor tergerus arus sungai. Tapi syukurlah yang dinanti nanti oleh warga selama ini sudah direalisasi oleh pemerintah,” kata warga saat bincang bincang bersama para awak media.
Disisi lain, Sartono, selaku Pelaksana kontraktor dari PT. Roda Teknindo Purajaya yang mengerjakan proyek tersebut saat ditemui awak media dikontrakannya mengatakan, bahwa proyek tersebut sudah berjalan kurang lebih satu bulan.
Menurut Sartono, proyek senilai Rp 30. 798. 564. 000, sumber dana APBN Murni, Tahun Anggaran (TA) 2021 tersebut jumlah anggarannya sebanding dengan besar biaya yang akan digunakan untuk pembanguanan proyek.
“Kalau dilihat dari jumlah anggaran proyek mencapai hingga Rp.30 miliar jumlah itu memang besar, namun jika dilihat dari jumlah dan harga berbagai jenis material serta peralatan yang digunakan untuk pembangunan proyek ini jumlahnya juga besar. Untuk 1 batang besi sepanjang 12 meter saja harganya Rp. 11 juta di kali sebanyak 400 batang nilainya sudah Rp. 4 miliar lebih, belum lagi sewa alat seperti Truk Mikser untuk pencampur konkrit yang kapasitasnya bisa ngecor hingga 9 kubik, dan lain sebagainya biayanya juga cukup besar,” ungkap Sartono.
Sartono yang ditemui sedang bersama dengan konsultan pengawas, Arianto menyampaikan, jika cuaca tidak hujan pihaknya mampu mencetak kotak semen bentuk kubus dalam 1 hari sebanyak 60 kotak.
“Itu kalau cuaca bagus bisa mencetak sebanyak 60 kotak per hari.” Pungkaanya.(budi)
