banner 728x250

Warga Mulai Resah, Suplai BBM Belum Lancar Dikeluhkan Pengusaha Pertashop

banner 120x600

Bengkulu Utara, Realitapost.com — Para pengusaha Pertashop yang tergabung dalam Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) mengeluhkan belum normalnya suplai bahan bakar minyak (BBM) ke Pertashop, khususnya yang berada di wilayah pedesaan. Kondisi ini dinilai memengaruhi kelangsungan usaha mereka dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat desa.

Ketua Umum DPP HPMPI, Steven, menyampaikan bahwa keterlambatan suplai BBM telah menimbulkan antrean panjang dan bahkan nyaris memicu kericuhan di beberapa lokasi, salah satunya terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara.

“Antrean panjang sempat membuat masyarakat resah hingga nyaris terjadi keributan di salah satu Pertashop di Bengkulu Utara. Masyarakat sangat membutuhkan BBM, terutama di pelosok desa yang jauh dari SPBU besar,” ujar Steven kepada media, di kediamannya, Senin (9/6/2025).

Ia menambahkan bahwa kelangkaan BBM di Pertashop tidak hanya berdampak pada konsumen, tetapi juga secara langsung menghantam roda perekonomian para pengusaha lokal yang menggantungkan penghidupannya dari kegiatan operasional Pertashop.

“Banyak pelaku usaha yang benar-benar mengandalkan Pertashop sebagai sumber penghasilan utama. Maka ketika suplai terganggu, otomatis aktivitas ekonomi mereka juga terhambat. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga tentang keberlangsungan hidup masyarakat desa,” tegasnya.

Steven berharap agar pihak Pertamina, khususnya Patra Niaga sebagai entitas yang bertanggung jawab atas distribusi BBM, segera mencarikan solusi sementara. Ia menyarankan agar ada langkah darurat yang bisa ditempuh sambil menunggu normalnya kembali alur distribusi BBM, terutama karena adanya kendala pendangkalan pelabuhan pulau baai yang disebut-sebut menjadi salah satu penyebab tersendatnya pasokan.

“Kami berharap Pertamina Patra Niaga Wilayah Bengkulu bisa segera memberikan solusi jangka pendek agar suplai BBM ke Pertashop bisa kembali berjalan lancar. Sambil menunggu normalnya alur pelabuhan pulai baai, perlu ada strategi alternatif agar pelayanan ke masyarakat tetap berjalan,” ungkap Steven.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah Bengkulu, Wiwiet Wijaya, belum memberikan tanggapan resmi saat dihubungi oleh media terkait belum normalnya suplai BBM ke Pertashop di desa-desa.

Kondisi ini membuat para pelaku usaha dan masyarakat berharap agar segera ada perhatian lebih dari pihak terkait. Distribusi BBM yang lancar di wilayah pelosok desa dinilai sangat krusial, tidak hanya untuk aktivitas ekonomi, tetapi juga untuk mobilitas masyarakat secara umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *