BENGKULU – Bank Indonesia Bengkulu mengungkapkan bahwa angka Inflasi di Provinsi Bengkulu pada bulan November tahun ini cenderung mengalami perlambatan pada angka 0,82 persen. Angka inflasi tersebut turun dibanding November tahun lalu.
Menariknya, angka pertumbuhan ekonomi di Bengkulu saat ini tercatat meningkat mencapai 4,57 persen.
Ekonom Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Fajar Setiawan mengatakan, inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi suplai. Faktor cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara mitra dagang.
“Peningkatan harga-harga komoditas yang diatur pemerintah dan terjadi negative supply shick akibat bencana alam dan terganggunya distribusi,” sebut Fajar.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah mengatakan, inflasi di Provinsi Bengkulu pada November 2024 tercatat sebesar 0,82 persen.
“Pada November 2024, inflasi Bengkulu berada di angka 0,82 persen, terus melandai jika dibandingkan dengan realisasi di awal tahun 2024 dan lebih rendah dibandingkan November 2023,” kata Rosjonsyah. (Damar)