banner 728x250

Jelang Tabot, Legislator Asman Dukung Langkah Tegas Walikota Terhadap Parkir Liar

banner 120x600

Bengkulu, Realitapost.com — Menjelang perayaan Festival Tahunan Tabot yang tinggal menghitung hari bakal banyak titik parkir yang dikelolah Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas terkait.

Baru baru ini, Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi telah memberikan pernyataan tegas untuk para juru parkir bersikap ramah dan tidak menarik tarif diatas ketentuan yang ada.

Langkah Walikota Bengkulu tersebut mendapatkan apresiasi dari Anggota DPRD Kota Bengkulu, Asman yang menilai langkah Walikota dalam menciptakan suasana persaan festival muharam nanti berjalan la can dan tertib.

“Saya pikir ini sebuah sikap tegas pak Walikota agar selama perayaan Festival Tabot tidak terjadi pungli dan hal lain yang bisa merusak nama baik Kota Bengkulu,” ungkap Politisi Demokrat, Rabu (25/6).

Dia juga mengajak kepada masyarakat Kota Bengkulu dapat ikut mendukung dan menyukseskan acara tersebut dengan memberikan sikap yang ramah dan nyaman kepada masyarakat yang datang dari luar daerah.

“Karena berdasarkan pengalaman sebelumnya banyak masyarakat dari luar daerah yang datang untuk menyaksikan Festival tahunan Tabot Kota Bengkulu sehingga kita sebagai masyarakat dapat juga memberikan rasa ramah dan aman kepada masyarakat luar daerah,” imbau Asman.

Sebelumnya, Walikota Dedy menyatakan persoalan parkir ini juga menjadi salah satu atensi dari Kapolresta Bengkulu agar pemda kota dan masyarakat bersama-sama mengawasi supaya tidak ada parkir ilegal alias pungli selama festival tabut.

“Ini juga atensi kapolres, yakni soal parkir. Jadi untuk parkir ini, saya peringatkan kepada jukir yang pertama harus lebih ramah dengan masyarakat. Yang kedua Bapenda juga harus meneliti dan menelusuri jukir-jukir yang ilegal itu, kalau ada yang ilegal berarti pungli dan itu melanggar hukum. Dan yang ketiga jangan menggunakan badan jalan untuk lahan parkir,” tegas Dedy.

Dedy minta jukir dapat memastikan rasa aman bagi masyarakat yang menitipkan kendaraannya, bukannya malah membuat masyarakat merasa tidak aman, terganggu dan dirugikan.

“Pada intinya harus bikin nyaman masyarakat. Kepada masyarakat, untuk membuktikan dan memastikan bahwa itu betul-betul jukir yang legal dan resmi, lihat ID nya karena jukir kita mempunyai ID. Kita minta jukir pakai rompi juga yang sudah pernah kita bagikan, karena itu kan identitas. Kalau pun tidak, minimal pakai ID,” jelas Dedy.

Kemudian kalau ada masyarakat yang menemukan jukir memeras atau meminta bayaran di atas tarif parkir normal, agar segera dilaporkan untuk ditindak tegas oleh aparat.

“Kalau ada yang minta di atas standar tolong laporkan. Apalagi di area tabut, misalnya parkir mobil sampai Rp 10 ribu tolong segera laporkan dan saya minta itu untuk ditindak oleh pihak polres,” tutup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *