Bengkulu, Realitapost.com — Pasca dilakukan sidak Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Sumardi beberapa waktu silam dan puncak adanya rapat Forkopimda Provinsi yang juga dihadiri Ketua dan dipimpin Gubernur Bengkulu, kondisi kelangkaan BBM mulai mendapat angin segar.
Kapal tanker pengangkut BBM resmi tiba di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, pada Minggu pagi (9/11). Kedatangan kapal ini menandai langkah cepat Pertamina dalam menanggulangi kelangkaan yang sempat menimbulkan keresahan masyarakat.
Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat Pertamina menormalisasi distribusi BBM. Ia menilai, respon tanggap tersebut menunjukkan komitmen perusahaan pelat merah itu dalam menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat Bengkulu.
“Kami mengapresiasi langkah cepat Pertamina. Begitu mendapat laporan terkait antrean di SPBU, mereka langsung bergerak mengirim pasokan tambahan. Hari ini kapal sudah tiba, dan semoga dalam waktu dekat distribusi kembali lancar,” ujar Sumardi.
Menurutnya, DPRD juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak Pertamina untuk memastikan pasokan BBM segera tersebar ke seluruh SPBU di wilayah Bengkulu. Ia berharap kondisi antrean panjang tidak terulang lagi ke depan.
“Kami meminta Pertamina memperkuat sistem distribusi dan memperhatikan stok di depot agar kebutuhan masyarakat tidak terganggu, apalagi menjelang akhir tahun,” tambahnya.
Sementara itu, pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan bahwa suplai BBM ke Bengkulu kini dalam tahap normalisasi. Setelah kapal tanker menurunkan muatan, proses distribusi ke SPBU langsung dilakukan secara bertahap sesuai jadwal pengiriman.
Perwakilan Pertamina menyebut, keterlambatan sebelumnya disebabkan oleh faktor teknis di jalur pelayaran dan meningkatnya permintaan masyarakat. Namun, pihaknya menjamin stok untuk jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax kembali aman.
Dengan tibanya kapal tanker BBM ini, diharapkan aktivitas masyarakat dan roda perekonomian Bengkulu dapat kembali berjalan normal.
DPRD Provinsi Bengkulu juga mengingatkan agar pengawasan terhadap distribusi terus diperketat, agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan.

















