BENGKULU – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bengkulu, Darjana menegaskan bahwa saat ini sudah ada tiga potensi daerah yang sudah siap untuk masuk potensi unggulan dalam ajang Bencoolen Investment Challenge (BLINC).
Ketiga potensi daerah tersebut yang nilainya terbesar ada di Kabupaten Kepahiang yakni proyek Geothermal dengan nilai Rp 1 triliun. Lalu ada, tambak udang di Bengkulu Utara senilai 0,5 triliun, dan pakan ikan di Bengkulu Selatan senilai milyaran rupiah. Yang lain sedang diproses,” kata Darjana, dalam sambutan pembukaan BLINC bersama DPMPTSP, BAPPEDA dan Tim RIRU, Kamis pagi (22/8/2024).
Lebih jauh katadarjana, saat ini belasan proyek investasi potensial daerah dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu dikurasi oleh para ahlinya. Setidaknya ada 16 potensi daerah yang telah diajukan.
“Proyek investasi unggulan terpilih pada BLINC nantinya akan difasilitasi feasibility study dan dipromosikan oleh Tim RIRU, baik secara nasional maupun internasional. Adapun kurator proyek investasi tersebut melibatkan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), BKPM RI, dan Bappenas RI.
Darjana mengatakan, jika melihat target investasi nasional yang dipatok 1600 triliun, maka target Bengkulu yang dipatok 7,5 triliun merupakan angka yang realistis.
“Tergantung upaya, ya. Tapi kalua lihat hitung-hitungan, target nasional investasi 2204 kan 1.600, kita 7,5. Artinya kan itu setengah persen atau setara dengan kue ekonomi Bengkulu yang nilainya 100 triliun terhadap 20 ribu triliun PDB nasional. Jadi sama, setara dengan kue ekonomi setengah persen. Jadi harus optimis,” jelas Darjana.
Menurut Darjana, dari hasil simulasi, setiap kenaikan 1 persen investasi bisa menaikkan 2,5 persen pertumbuhan ekonomi. “Jadi tinggal dikalikan saja deltanya dari yang sekarang dengan tambahan 7,5 persen dikalikan 2,5,” tutupnya. (Damar)