Dinkesprov Tanggapi Kasus Kematian Balita Gizi Buruk


BENGKULU – Pasca adanya pemberitaan di media ini terkait kematian balita gizi buruk Zera buah hati Zena warga Desa Renah Kandis Tanjung Gelang Kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong. Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu melalui Kepala Dinasnya langsung memberikan tanggapan.

Herwan Antoni, Kadinkes Provinsi, kepada wartawan, Jumat pagi (13 Juli 2018), mengaku turut berduka atas kabar meninggalnya Zera balita akibat gizi buruk di Kabupaten Rejang Lebong. Menurut dia kasus gizi buruk tersebut harus menjadi perhatian serius semua pihak dan berharap menjadi kasus yang terakhir terjadi.

“Ada banyak yang perlu menjadi perhatian pertama, warga kurang aktif memeriksakan kesehatan anak sehingga tidak terpantau petugas dilapangan. Lalu adanya penyakit yang dialami balita namun oleh orang tuanya tidak dilakukan pemeriksaan atau asupan gizi yang kurang akibat beberapa faktor. Salah satunya bisa masalah ekonomi dan faktor lain,” ungkapnya.

Biasanya penanganan kasus gizi buruk dan kurang gizi, lanjut dia, sangat berbeda. Bila balita mengalami gizi buruk maka langkah yang dilakukan dengan memberikan tindakkan medis secara khusus dan dirawat. Sedangkan kasus kurang gizi cukup dengan memberikan asupan gizi kepada balitanya.

“Jadi sekali lagi langkah atau upaya agar kasus ini tidak terulang lagi dilakukan meningkatkan peran posyandu serta memaksimalkan kadeskes yang ada disetiap desa dan kelurahan. Untuk ini saya mengimbau kepada semua petugas kesehatan dan kaderkes yang telah dibentuk untuk dapat melakukan sosialisasi dengan pendekatan keluarga,” terangnya.(01)
Exit mobile version