Kegiatan Krui Fair 2019 terkesan hanya seremonial saja, kewajiban untuk menggunakan anggaran, tanpa melibatkan media sebagai pihak yang semestinya menjadi prioritas dalam upaya promosi gaung pameran pencapaian pembangunan Pemkab melalui kegiatan tersebut dalam upaya menarik investor dan lebih mengenalkan Pesibar ke luar daerah, Nasional hingga Internasional. Seakan hanya sekedar melaksanakan program, hampir sama dengan tahun kemaren gara gara HUT Pesibar sampai berurusan sampai Mabes Polri.
Dalam upaya lebih mengenalkan Pesibar kepada khalayak luas, agar dikenal dan ada keuntungan untuk daerah, seperti menarik investor menanamkan modal atau memperkenalkan objek wisata yang ada. Tanpa dana Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum dari pusat, Pesibar Nol besar. Sedangkan kalau melihat prospek daerah katanya Bali ke dua, namun pemimpinnya tidak tahu cara pengelolaan senantiasa urakan tanpa terprogram
“Krui dikenal, Lebih karena ketertarikan itu datang dari para wisatawan yang pernah berkunjung, para pihak non pemerintah, swasta dan elemen masyarakat, “ungkap, Wijaya masyarakat pemerhati wisata asal Krui sembari menagatakan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) tidak berjalan.