Bengkulu, Realitapost.com — Anggota DPRD Kota Bengkulu Edi Haryanto kembali menggelar kegiatan Reses perdana tahun 2025 Dapil III Kecamatan Selebar-Kampung Melayu yang dipusatkan di kediamannya jalan Depati Payung Negara Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Sabtu siang (19/4).
Dalam kesempatan itu, sejumlah masyarakat yang hadir sebagai peserta reses menyampaikan sejumlah usulan kepada wakil rakyat diantaranya soal perbaikan dan pembangunan drainase, soal penerangan jalan lingkungan, jalan lingkungan, soal kelanjutan pembangunan Pelabuhan Pulau Baai yang saat ini telah memprihatinkan sehingga akses keluar masuk kapal barang dan orang, kemudian soal sampah yang saat ini masih banyak warga yang tidak mampu membayar iuran sampah sehingga berharap disiapkan lagi bak kontainer sampah.
“Kami juga berharap ada penambahan Sekolah SD yang dirasakan masih kurang sehingga banyak orang tua kewalahan menyekolahkan anak mereka untuk masuk SD Negeri sedangkan Sekolah swasta berbasis IT sangat banyak. Tapi biaya sekolah disana sangat mahal dan tak sama dengan Sekolah negeri,” jelas warga.
Menanggapi usulan warga tersebut, Edi Haryanto selaku politisi Perindo menyatakan siap mengawal aspirasi yang telah disampaikan dalam sesi diskusi reses.
“Jadi tadi saya sudah mendengar banyal sekali usulan yang disampaikan masyarakat untuk program anggaran 2025. Diantaranya soal BPJS yang masih ada warga yang belum terlayani dan ada sebagian yang sudah tidak aktif lagi dan itu mudah-mudahan akan kita kawal,” jelasnya.
Kemudian lanjut dia, terkait keluhan beberapa RT terkait saluran drainase yang menyebabkan kebanjiran khususnya di belakang asrama haji alhamdulillah tahun ini bisa diperbaiki.
“Lalu soal penerangan jalan yang masih dikeluhkan kendati sudah beberapa kali diusulkan namun tetap akan kita dorong lagi. Terakhir soal pelabuhan Pulau Baai yang juga dipertanyakan warga khususnya mengenai kewenangan pengelolaan yang kini kondisinya sangat memprihatinkan. Karena kami sebagai dewan kota akan menyuarakan mengingat banyak warga kota yang menggantungkan hidupnya di Pelabuhan. Semisal nelayan, buruh bongkar muat, sopir angkutan barang dan jasa ikut terdampak,” jelasnya.
Dia juga berharap dengan reses ini apa yang menjadi masukan dan usulan dari masyarakat dapat menjadi perhatian Pemerintah Kota Bengkulu.”Tentunya sekali lagi aspirasi ini akan kami terus perjuangan dan kawal bersama-sama. Apalagi yang hadiri sekarang ada dari Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kota diharapkan bisa me jadi atensi serius,” tutupnya. (Damar)