Bengkulu, Realitapost.com — Tagline Kota Bengkulu “Bantu Rakyat”, sejalan dengan tujuan utama fraksi Golkar. Untuk itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu, Rodi, S. Kom, MM, mengajak semua elemen Rakyat untuk ikut berkontribusi dan mengawal program pembangunan yang telah dilaksanakan dalam APBD Tahun ini.
Apalagi dalam waktu dekat akan memasuki tahapan penyusunan dokumen APBD Tahun 2026 yang tentu porsi anggaran yang ada tidak bakal sama seperti tahun sebelumnya. Dimana tahun depan pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan pemangkasan anggaran kota Bengkulu sebesar Rp 176 milliar dan ini menjadi tantangan berat bagi pemerintah Kota Bengkulu.
“Untuk itu kita dari fraksi Golkar betul-betul ingin peran serta masyarakat Kota Bengkulu ikut membantu mengawal program pembangunan yang sudah berjalan dan yang akan dilaksanakan tahun berikutnya,” tegas Rodi yang juga sebagai Ketua Komisi II, Sabtu sore (25/10).
Dia mencontohkan, dulu kelanjutan pembangunan Puskesmas Kelurahan Tengah Padang yang sempat mangkrak, berkat dorongan fraksi kita Golkar akhirnya bisa dilanjutkan.
“Kini saya sudah minta masyarakat sekitar Puskesmas untuk ikut mengawasi pembangunan gedung tersebut sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan,” tegas Rodi
Rodi menjelaskan, anggaran pembangunan yang digelontorkan pemerintah Kota Bengkulu setiap tahun bersumber dari uang rakyat. Oleh sebab itu, setiap rupiah yang dikeluarkan wajib dipastikan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Masyarakat tentu tidak ingin ada pembangunan yang asal jadi atau hanya sekadar memenuhi laporan administrasi.” Pengawasan harus diketatkan agar hasil pekerjaan benar-benar berkualitas dan bisa dinikmati masyarakat dalam jangka panjang,” papar Rodi.
Pengawasan pembangunan bukan hanya tugas DPRD atau inspektorat saja. Semua elemen harus turut ambil bagian, mulai dari OPD pelaksana, pihak ketiga atau rekanan, hingga masyarakat penerima manfaat.
“Masyarakat jangan ragu melaporkan jika ada kejanggalan dalam pelaksanaan proyek. Misalnya pekerjaan tidak sesuai spesifikasi atau terkesan dikerjakan terburu-buru. Laporkan saja, agar segera ditindaklanjuti,” tambahnya.
Menurut Rodi, kualitas pembangunan yang baik akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jalan yang bagus akan memperlancar perekonomian, irigasi yang baik akan mendukung sektor pertanian, dan fasilitas publik yang memadai akan memperkuat pelayanan dasar masyarakat.
“Jangan sampai ada pembangunan yang baru selesai beberapa bulan tetapi sudah rusak. Itu artinya pengawasan lemah. Kalau pengawasan kuat, pasti kualitas pekerjaan pun ikut baik,” tutupnya.(red)

















