banner 728x250

Fraksi PKS: Pinjaman Pemkot Ke BJB “Riba” Bertentangan Kota Relegius

banner 120x600
RealitaPost.com – Anggota DPRD Kota Bengkulu dari Fraksi PKS secara tegas menyarankan rencana peminjaman dana sebesar Rp 300 milliar Pemkot kepada Bank yang berbasis Syar’i Karena sistem perbankan Bank Jabar Banten (BJB) mengandung unsur “Riba” dan bertentangan dengan visi misi Walikota sebagai Kota Relegius.

Pernyataan itu ditegaskan Pudi Hartono, S.Pd, Rabu siang (30/10/2019) di gedung DPRD Kota Bengkulu. Menurut dia, pada prinsipnya fraksi PKS sangat menyambut baik rencana percepatan pembangunan Kota Bengkulu yang diupayakan Walikota Bengkulu dengan jalan meminjam dana di Bank. Namun peminjaman itu sebaiknya dilakukan kepada Bank-Bank yang berbasis syariah karena hal itu sejalan dengan prinsip dan visi misi Kota Bengkulu sebagai Kota Relegius.

“Makanya kami bersikap abstain dan itu kami anggap sebuah sikap penolakkan terhadap rencana peminjaman ke Bank BJB berbasis konvensional. PKS sebagai partai islam tentu memiliki prinsip menyuarakan aspirasi masyarakat Islam karena proses peminjaman itu dinilai mengandung bunga pinajamn sebesar 11 persen dan itu jelas ada unsur Riba. Dalam Surat Al Baqarah ayat 278 dan itu sudah jelas perintahnya “jauhi riba”. Jadi silakan yang mau memperdebatkan seruan Al Quran tersebut!,” tegasnya.

Namun demikian dia tetap menghargai keputusan kolektif DPRD Kota Bengkulu yang telah merestui rencana peminjaman Pemkot ke BJB tersebut. Hanya saja dia menyesalkan Pemkot nekat melakukan peminjaman yang mengandung unsur riba.

Sementara itu, Dediyanto anggota DPRD Kota sejauh ini sudah mendorong Pemkot untuk semaksimal mungkin mencari pinjaman Bank yang berbasis syariah. Apabila tidak ada lagi jalan keluarnya maka opsi peminjaman dana ke BJB terpaksa dilakukan tidak masalah karena tujuannya jelas untuk kepetingan masyarakat Kota Bengkulu. 

“Opsi peminjaman ke BJB itu sebagai langkah Pemkot melakukan percepatan pembangunan khususnya infrastruktur karena posri APBD sebesar Rp 1,2 triliun lebih tidak mencukup. Untuk belanja pegawai saja sudah mencapai 50 persen lebih sehingga tidak ada jalan lain untuk percepatan pembangunan selain jalan peminjaman dan kami pun tetap mendorong agar Pemkot mencari dana pinjaman ke Bank berbasis syar’i,” terangnya.

Ia pun mengaku telah beberapa kali mendampingi Rombongan Walikota dalam pertemuan dengan pihak BJB. Bahkan sikap Walikota ingin mencari pinjaman berbasis syar’i di BJB. Hanya saja pihak BJB mengaku belum ada produk paket pinjaman berbasis syar’i. 

Selain itu, Walikota bersama timnya juga, lanjut dia, sudah berdiskusi dengan MUI pusat dan MUI Kota Bengkulu terkait rencana peminjaman dana ke BJB.”Makanya kami terus berupaya agar apa yang menjadi visi misi Walikota itu sejalan dengan program yang dijalankan. Yang jelas saat ini kita merestui dengan catatan tetap mendorong upaya peminjaman dana di Bank berbasis Syar’i,” terangnya.(gol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *