REALITAPOST.COM – Provinsi Bengkulu memiliki potensi panas bumi yang tersebar di 5 area pada 3 kabupaten yakni Lebong, Kepahiang, dan Rejang Lebong. Saat ini, baru di area Hulu Lais Lebong yang dilakukan proyek eksplorasi panas bumi dengan kapasitas 2 x 55 megawatt.
Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mesyah menyatakan, pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi panas bumi di Bengkulu. Pasalnya, dengan pemanfaatan energi panas bumi menjadi pembangkit listrik, Bengkulu bisa berkontribusi sebagai lumbung energi.
“Sebagaimana amanat Undang-undang, bahwa bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, maka potensi panas bumi yang kita miliki ini akan menjadi sumber pendapatan yang signifikan ketika bisa dimanfaatkan. Sebagai pemerintah kita terus mendorong ini,” terang Rohidin saat membuka Sosialisasi Pengembangan Panas Bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi Kepahiang, Rabu (07/11/2018).
Rohidin mengatakan, pemanfaatan geothermal sebagai sumber Energi Baru dan Terbarukan bisa menjadi subtitusi dan bahkan menggeser pembangkit dengan bahan bakar fosil. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar kawasan pun perlu dilakukan secara jelas, agar saat explorasi dilakukan, masyarakat memahami hal yang boleh dilakukan ataupun yang tak boleh dilakukan.
“Ini hadir juga NGO permehati lingkungan dari WWF. Bisa kerja sama memberikan pemahaman juga untuk masyarakat selain turut mengawasi. Jika dilakukan eksplorasi di suatu wilayah kemudian infrastruknya dibangun, jangan sampai ada yang membuka lahan sampai tidak terkontrol karena bisa bedampak banjir atau longsor. Pemahaman seperti ini saya rasa perlu,” ungkap Rohidin.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kepahiang Hidayatulah Sjahid mengungkapkan, survei pendahulu pada potensi panas bumi di Kepahiang telah dilakukan sejak lama. Pemanfaatan Geothermal di Kepahiang yang terdapat di kawasan hutan konservasi diharapkan mampu menjaga kelestarian hutan.
“Surveinya memang sebuah perjalanan yang panjang. Mudah-mudahan ini merupakan titik terang, sehingga panas bumi yang berada di wilayah hutan konservasi itu bisa memberikan sumbangan pendapatan di kemudian hari, dengan tetap terjaga kelestariannya,” tutur Hidayat.
Saat itu hadir Direktur Panas Bumi Direktorat Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Ida Nuryadin Finahari. Potensi panas bumi Indonesia, terang Ida, mencapai 28,5 Giga Watt dengan total cadangan sebesar 17,5 GW dan sumber daya sebesar 11 GW. Sebaran potensi Panas Bumi di Provinsi Bengkulu ada di Tambang Sawah, Bukit Gendong Hulu Lais, dan Lebong Simpang Kabupaten Lebong. Kemudian di Suban Ayam Rejang Lebong, lalu di Kabupaten Kepahiang di area Kaba.
Pengembangan panas bumi dilakukan pemerintah dalam berbagai project agar target kapasitas terpasang panas bumi 7.200 MW dan bauran EBT (Energi Baru Terbarukan) sebesaar 23 persen tercapai pada tahun 2025.
“Saat ini baru 1.948,5 MW atau 11 persen yang termanfaatkan hingga Oktober 2018. Sementara target kita tahun ini sebanyak 2 GW,” ucap Ida.
Sementara, General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Sumsel Jambi dan Bengkulu, Daryono memaparkan, pertumbukan konsumsi energi listrik sampai dengan triwulan ke-3 tahun 2018 Provinsi Bengkulu sebesar 6,3 persen. Pertumbuhan konsumsi itu lebih tinggi dari pertumbuhan secara nasional sebesar 4.7 persen. Pertimbangan kecenderungan pertumbuhan ekonomi, pertambahan penduduk, dan peningkatan rasio elektrifikasi masa yang akan datang, maka proyeksi kebutuhan 2018 sampai 2027 mencapai 1.775 GWh.
“Untuk memenuhikebutuhan listrik tersebut, tentunya diperlukan pembangunan pusat pembangkit dengan memanfaatkan potensi energi primer, dalam hal ini Panas Bumi yang merupakan energi baru dan terbarukan,” papar Daryono.
Potensi panas bumi di Provinsi Bengkulu mencapai 1.362 Mega Watt Eletrical yang tersebar di 5 lokasi. Potensi Panas Bumi Kepahiang sendiri akan dikembangkan dengan kapasitas 110 MW dan diharapkan dapat mendukung sistem kelistrikan di Provinsi Bengkulu. Lokasi Wilayah Kerja Panas Bumi Kepahiang secara administrative terletak di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong.(gol)