BENGKULU TENGAH, REALITAPOST.COM — Kepala Desa Talang Pauh, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah Idil Fitri yang juga panitia pembangunan Masjid Muhajirin mengungkapkan, dalam membangun Masjid yang diidamkan masyarakat desanya sejak dulu, dapat terwujud dengan segala daya dan upaya. Bahkan guna mewujudkan berdirinya Masjid yang megah di desanya, dirinya bersama pengurus masjid menanggung hutang untuk biaya pembangunan masjid tersebut.
Gubernur Bengkulu bersama pengurus Risma Masjid Desa Talang Pauh Kabupaten Bengkulu Tengah, disela kegiatan safari ramadhan 1444 H, Sabtu 8 APril 2023.(Foto: Damar/Realitapost.com)
“Masjid ini kami bangun dengan segala daya upaya, dengan cucuran keringat dan air mata. Melalui sumbangan donatur dan iuran masyarakat kami bangun masjid ini. Namun hingga kini masih ada hutang material di toko sebesar Rp 100 juta lebih dan hal itu menjadi tanggung jawab saya sebagai Kades bersama pak Kepala Dusun,” ungkap Idil Fitri, di Masjid Muhajirin Desa Talang Pauh, usai Shalat Isya dan Taraweh bersama Gubenur Bengkulu beserta rombongan dalam rangka Safari Ramadhan 1444 H, di Kabupaten Bengkulu Tengah, (6/3).
Untuk itu, dirinya beserta seluruh masyarakat Desa Talang Pauh sangat berharap dengan kedatangan rombongan Gubenur dan juga Penjabat Bupati Bengkulu Tengah dapat mengatasi masalah tersebut.”Jadi harapan kami dengan hadirnya pak gubernur, pak bupati, pak Kemenag dan seluruh jajaran SKPD yang hadir malam ini, kami berharap masjid kami kedepannya semakin bagus dan juga hutang kami tersebut dapat diselesaikan,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Rohidin Mersyah dalam sambutannya menuturkan, yang namanya membangun masjid itu tidak usah ragu, takut dan tidak usah khawatir. Karena menurutnya, jika sudah ada niat, tekad dan kompak, Insya Allah masjid dapat di bangun. Tidak ada ceritanya membangun masjid itu gagal, pasti berhasil, karena itulah rumusnya.
“Jika ada niat, kemauan dan kompak, yakin pasti berhasil. Tidak ada yang gagal membangun sebuah masjid itu,” tegas Gubernur Rohidin.
Lanjutnya, yang namanya membangun masjid itu tidak ada kata berhentinya, tidak ada selesainya, akan terus berlanjut selagi hayat di kandung badan.
“Saya dengar tadi hutangnya seratusan juta, dapat bantuan Rp 100 juta, artinya hutang pembangunan masjid ini sudah hampir lunas. Untuk proposal usulan akan dibantu oleh Gubernur dan Bupati. Hal ini paling tidak keluhan masyarakat sudah sampai dan didengar oleh pimpinan daerah Gubernur dan Bupati,” ungkapnya.
Diakuinya, sebagai gubernur, dirinya tidak akan menolak jika ada proposal usulan untuk pembangunan sebuah rumah ibadah dan tidak merasa pusing akan hal itu. Karena baginya merasa senang dan bangga jika masyarakatnya memiliki niat dan kemauan besar untuk membangun rumah ibadahnya.
“Namun sebagai Gubernur saya juga harus tahu diri, realisasi bantuan yang diberikan harus tetap sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada. Sesuai dengan firman Allah yang artinya, Allah tidak akan memberikan beban dan tanggungjawab di luar batas kemampuan seseorang,” jelasnya.(Hartiwi/Dian Marfani)