banner 728x250

Ini Tanggapan Gubernur Bengkulu Soal Biaya Sewa Pesawat Jemaah Haji

banner 120x600

Nasib1.636 Jemaah Haji Bengkulu bisa berangkat tahun 2023 ini. Minggu 09 April 2023.(Foto:MC/Realitapost.com)


BENGKULU, REALITAPOST.COM —
Biaya sewa atau ongkos pesawat bagi 1.636 orang jemaah haji Bengkulu tahun 2023 membuat Pemerintah Provinsi galau dalam mengatasinya. Bahkan tawaran dari anggota DPRD Provinsi Bengkulu agar menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT) justru menjadi simalakama bagi Pemprov Bengkulu.

Terbaru, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Anggaran Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 2023, Maret lalu pihak maskapai meminta kenaikan ongkos pesawat. 

Sebelumnya, Pemprov Bengkulu telah menganggarkan pengadaan sewa pesawat sebesar Rp 6 miliar rupiah. Sementara, tawaran biaya sewa pesawat maskapai di Bengkulu mencapai Rp 12 miliar hingga Rp 13 miliar per maskapai.

“Sekarang maskapai minta Rp 12 miliar itu masalah. Artinya per orang itu Rp 8 juta PP, duitnya ada BTT kita cukup. Tapi kita gak ada rekomendasi dari BPK dan BPKP. Karena mark up nya tinggi sekali. Mana ada tiket pesawat Rp 4 juta, secara logika kalau cater itu mestinya lebih murah, kita ke Jakarta hanya 2 juta,” kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. 

Tahun ini jumlah jemaah dari Provinsi Bengkulu ada 1.636 orang Calon Jemaah Haji (CJH). Seperti tahun sebelumnya, CJH Bengkulu harus ke embarkasi Padang melalui Bandara International Minangkabau Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

“Kalau sekarang Garuda minta Rp 13 miliar, lion dan city link itu minta Rp 12 miliar. Nah ini yang saya belum berani, kita bentuk tim kecil dulu. Kita minta rekomendasi dari BPKP dan BPK, boleh tidak membayar semahal itu. Kalau ukuran pasar ini bukan mark up lagi,” jelasnya. 

Pilihan menggunakan dana bantuan tidak terduga (BTT) banyak prosesnya. Apalagi, dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu belum memberikan rekomendasi. 

Kekurangan ongkos pesawat ini, jumlah kurang lebih sekitar Rp 6-7 miliar, jika berkaca dari harga normal. Untuk tiket pesawat terbang sekitar Rp 1 juta Bengkulu-Jakarta.

Kemudian Jakarta-Padang Rp 1 juta. Sehingga untuk PP dibutuhkan Rp 4 juta untuk 1 orang jemaah. Dari estimasi ini, pihak Pemprov Bengkulu menganggarkan Rp 6 miliar di APBD 2023.

Akan tetapi, yang terjadi pihak maskapai meminta kenaikan ongkos antara Rp 12- 13 miliaran.”Kita menentukan harga itukan dengan standar pasar, semahal-mahalnya tiket Jakarta- Bengkulu itu 1 juta. Jakarta-Padang juga 1 juta. PP 4 juta kali 1.600 itu sekitar Rp 6 miliar. Logika terbang Padang ke Bengkulu itu hanya 1 jam, masa 6 juta. Ini juga yang dikhawatirkan, kalau pemeriksaan nanti kan nggak mau tahu, ” paparnya.

Untuk itu, ia terus melakukan upaya untuk mendapatkan solusi akan persoalan ini. Termasuk menugaskan tim kecil untuk melobi harga sewa pesawat tersebut. Termasuk meminta rekomendasi lagi kepada BPK dan BPKP untuk menggunakan BTT. 

“Kalau naik 30 persen saja, kita maklumi, tapi ini lebih 100 persen. Jadi bukan gak ada duit, bukan saya tidak mau. Kalau misalnya nanti ada rekomendasi, BTT digunakan. Karena naiknya ongkos pesawat ini di luar anggaran kita,” ucapnya.(Damar/Dian Marfani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *