Bengkulu, Realitapost.com — Saat ini kondisi warga Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara yang berada di pulau terluar Bengkulu mulai mengkhawatirkan.
Dampak pendangkalan alur yang terjadi di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu membuat akses keluar masuk barang kebutuhan pokok dan mobilisasi warga dari dan ke Pulau Enggano menjadi lumpuh total.
Kini masyarakat Enggano tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa berharap bantuan dari Gubernur Helmi Hasan untuk segera mempercepat proses pendangkalan alur pelabuhan agar distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat bisa teratasi segera.
Zaki salah satu tokoh pemuka agama di Enggano kepada media ini bercerita saat ini kondisi masyarakat Enggano kian mengkhawatirkan lantaran kebutuhan pokok sudah mulai menipis akibat tidak bisa membeli dan menjual hasil bumi ke luar Enggano.
“Ya ekonomi warga kami mulai miris dan mengkhawatirkan pak semenjak pendangkalan alur. Masyarakat sudah mulai kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dan harganya pun mulai naik. Selain itu, sebelum lebaran dan saat lebaran kami disini tidak bisa berkumpul dengan keluarga kami yang ada di Bengkulu ataupun sebaliknya. Jadi kini kami minta pak Gubernur Helmi Hasan bantu kami sebagai rakyat yang sudah mulai kesulitan akibat dampak pendangkalan,” harap Zaki yang tinggal di Desa Kaana Kecamatan Enggano, Sabtu (5/4).
Disisi lain, moda transportasi udara yang terhubung ke Enggano saat ini sangat erbatas dan minum. Sebab hanya masyarakat tertentu alias yang banyak uang yang bisa mengaksesnya. Apalagi pesawat tidak bisa mengangkut barang bawaan penumpang skala banyak untuk keperluan sembako.
“Jadi kami tidak ada jalan lain selain menunggu kabar baik dari Pemda Provinsi Bengkulu agar persoalan pendangkalan alur bisa normal kembali dan masyarakat bisa beraktivitas sediakala lagi,” ujarnya.
Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai juga punya *dampak besar bagi masyarakat Pulau Enggano*, karena pelabuhan ini adalah salah satu jalur utama distribusi logistik dan transportasi laut mereka ke daratan utama Bengkulu. Berikut penjelasannya:
Sebagaimana diketahui bersama dampak pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai tersebut mengakibatkan gejolak sosial dan ekonomi antara lain :
1. Akses Logistik Terganggu
Barang kebutuhan pokok terlambat masuk ke Enggano, dan barang hasil laut ikan dan pertanian seperti pisang, jengkol dan emping banyak busuk karena kapal pengangkut tidak ada atau jadwal pengiriman terganggu.
Harga barang melonjak tinggi, karena distribusi jadi lebih sulit dan mahal—misalnya beras, BBM, bahan bangunan, dan obat-obatan putus
2. Mobilitas Warga Terbatas
Warga Enggano yang ingin ke Kota Bengkulu untuk urusan pendidikan, kesehatan, atau pemerintahan jadi kesulitan karena kapal penumpang (seperti KMP Pulo Tello) tidak bisa lagi masuk.
Pengiriman hasil pertanian atau laut dari Enggano ke Bengkulu ikut terhambat.
3. Ketergantungan Tinggi Terhadap Pelabuhan
Pulau Enggano sangat bergantung pada Pelabuhan Pulau Baai sebagai penghubung utama ke luar pulau, jadi setiap gangguan di pelabuhan langsung berdampak besar ke kehidupan sehari-hari warga.
4. Pengaruh Terhadap Layanan Pemerintah dan Pembangunan
Proyek pembangunan seperti jalan, listrik, atau fasilitas kesehatan di Enggano bisa tertunda karena alat berat dan material tak bisa dikirim.
Intinya, pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai memperburuk keterisolasian Enggano dan bisa memperlebar kesenjangan pembangunan antara daerah pulau dan daratan.
“Untuk itu kami mohon ke pihak PT. Pelindo dan pemerintah provinsi bengkulu untuk Betul brtul serius untuk keruk pelabuhan pulau baai bengkulu, jangan seperti sekarang hanya menggunakan 1 alat excavator. Karena penglaman selama ini pengeruk memakai kapal keruk rukindo aja tidak mampu untuk keruk pelqbhuahan pulau baai apa lagi sekarang pakai 1 excavator. ini seprri main main,” ungkap salah satu sumber. (Damar)