banner 728x250

Laju Pertumbuhan Ekonomi Rejang Lebong Naik Cuma 0,12 Persen

banner 120x600
Novrizal, SE Kepala BPS Rejang Lebong

REJANG LEBONG – Berdasarkan data yang berhasil
dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, laju pertumbuhan
ekonomi tahun 2016 di daerah tersebut mengalami kenaikkan sebesar 0,12 persen dari
tahun sebelumnya (2015).
Kepala BPS Rejang Lebong, Novrizal, SE,
ditemui wartawan RealitaPost.com, belum lama ini menjelaskan perhitungan angka
pertumbuhan ekonomi atau yang dikenal dengan istilah Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) ini dilakukan setiap tahun dengan menghitung laju pertumbuhan
ekonomi disetiap sektor.
Ada beberapa sektor produksi yang mengalami
peningkatan diantaranya, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
meningkat 2,59 persen dari tahun sebelumnya (2015) yakni 2,01 persen. Sektor
pertambangan dan penggalian dari 1,79 persen menjadi 2,47 persen. Industri
pengolahan naik 0,6 persen dari 5,94 persen menjadi 6 persen. Peningkatan
signifikan terjadi pada sektor pengadaan listrik dan gas dari 0,12 persen
menjadi 16,57 persen.
Lalu sektor jasa kontruksi dari 4,10 persen
menjadi 6,08 persen. Perdagangan besar dan eceran (reparasi mobil dan motor)
dari 7,27 persen menjadi 8,2 persen. Sektor penyedia akomodasi dan makanan dari
8,72 persen menjadi 9,69 persen. Sektor informasi dan komunikasi dari 6,53
persen menjadi 7,22 persen. Jasa keuangan dan asuransi dari 4,32 persen menjadi
5,97 persen. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial meningkat dari 8,36 persen
menjadi 8,73 persen.
Sementara itu, sektor usaha yang mengalami
penurunan meliputi, sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur
ulang dari 2,27 menjadi 0,97 persen. Sektor transportasi dan pergudangan dari
6,85 menjadi 6,09 persen. Real estat dari 5,96 menjadi 5,70 persen. Jasa perusahaan
dari 8,35 menjadi 6,58 persen. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
jaminan sosial wajib 7,15 menjadi 5,42 persen dan sektor jasa pendidikan dari 7,92
menjadi 5,41 persen.
“Data tersebut dihimpun dan diolah petugas
kita melalui data yang diambil dari sumber Organisasi Pemerintah Daerah (OPD)
setempat. Perlu dipahami bahwa data petumbuhan ekonomi ini tidak ada korelasi
dengan penurunan angka kemiskinan. Hal inilah perlu kita diluruskan agar tidak
keliru memahami dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa data pertumbuhan
ekonomi ini hanya menghitung laju pertumbuhan produksi dan jasa disetiap sektor
unit usaha yang bersifat makro,” paparnya.
Disinggung soal laju pertumbuhan ekonomi
tahun 2017, ia menambahkan saat ini BPS Rejang Lebong tengah mempersiapkan diri
untuk menghimpun data dari setiap OPD yang nantinya akan diolah dan dihitung
secara rinci.”Sesuai SOP-nya bahwa pendataan laju pertumbuhan ekonomi ini
dilakukan setiap tahun. Sistem perhitungannya dilakukan setelah tahun berjalan,
misal perhitungan data tahun 2016 dilakukan diawal tahun 2017 begitu pula tahun
2017 lalu dihitung mulai tahun ini (2018),” tutupnya.[Dmr]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *