JAKARTA – Keberhasilan dana desa yang dirasakan masyarakat tidak terlepas dari peran para pemerintahan desa dalam hal ini kepala desa, untuk mengapresiasi hal tersebut, Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan untuk menaikan dana desa dari Rp 257 Triliun hingga tahun 2019 dinaikan menjadi Rp 400 Triliun hingga tahun 2024.
“Dana desa ini dianggap berhasil oleh bapak Presiden Joko Widodo, beliau mengintruksikan pada saya buat RPJMN bahwa dana desa dari Rp 257 Triliun menjadi Rp 400 Triliun selama lima tahun hingga 2024. Kenapa? Karena kerjakeras kita belum selesai. Kalian bisa jaga dengan baik,” seru Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko P. Sandjojo dihadapan ribuan kepala desa saat acara Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa se – Indonesia Tahun 2019 di Tennis Indoor Senayan pada Rabu, (10/4).
Menurutnya, hasil kerjakeras para kepala desa dibuktikan dengan penyerapan dana desa yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2015, dana desa sebesar Rp 20,67 triliun hanya terserap 82,72 persen. Lalu, pada 2016, penyerapan Dana Desa mencapai 97,65 persen dari anggaran Rp 46,98 triliun, lalu 98,54 persen dari Rp 60 triliun pada 2017, dan tahun lalu tercatat 99,3 persen juga dari anggaran Rp 60 triliun.
“Ini menunjukkan bahwa tata kelola pencairan dan pemanfaatan Dana Desa semakin baik,” ujarnya.
Pembangunan di desa juga, lanjutnya, sangat masif. Ia mencontohkan salah satunya jalan desa yang mampu terbangun sepanjang 191.000 kilometer.
“Bahkan masih ada yang tidak percaya bahwa desa mampu bangun 191.000 kilometer. Padahal dibagi 74.000 desa dan dibagi 4 tahun. Jadi sekitar 625 meter tiap desa. Ini hasil kerja keras para kepala desa. Tapi justru kerjakeras kepala desa ini diakui dunia, sekarang ada 23 negara yang belajar model pengelolaan dana desa,” ujarnya penuh semangat.
Dengan keberhasilan dana desa dalam bidang infrastruktur, Mendes PDTT mulai menghimbau untuk bangun ekonomi dan Sumber Daya Manusia.
“Pemerintah punya lembaga beasiswa, ada LPDP, Bidik Misi dan lain-lain. Saya pesan sebagian dana desanya gunakan untuk bimbingan belajar (bimbel) bekerjasama dengan universitas setempat. Dana desanya pakai buat bimbel sehingga anak-anak desa bisa bersaing dengan anak kota, sehingga bisa dapat beasiswa dan belajar hingga keluar negeri,” katanya.
Untuk lebih mengembangkan kualitas SDM, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga pada akhir bulan Maret lalu sudah mengirimkan 40 kepala desa untuk belajar ke luar negeri.
“Mudah-mudahan dalam kuartal pertama bisa kirim 1000 kades,” ujarnya optimistis.
Dalam sambutan terakhirnya, Eko berpesan jika ada aturan-aturan yang dirasakan masih menghambat, sampaikan ke ketua asosiai-asosiasi, kemudian berikan kepada Mendes PDTT dan Menteri Dalam Negeri.
“Desa sudah dihargai dunia, diexpose media asing dan jadi contoh 23 negara, saya ucapkan terima kasih. Tolong dijaga dana desanya untuk pemberdayaan masyarakat dan ekonomi,” katanya.(adv)