Ormas HPBR : Kita Tunggu Realisasi Proyek Rp 1 Triliun Pengerukan Alur Oleh Pelindo

Bengkulu, Realitapost.com — Pihak PT Pelindo dikabarkan siap menggelontorkan dana sebesar Rp 1 Triliun untuk pelaksanaan proyek pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai yang direncanakan mulai dikerjakan pada April mendatang.

Salah satu Ormas Himpunan Pemuda Bantu Rakyat (HPBR) Provinsi Bengkulu menyambut baik kabar tersebut. Pasalnya dengan demikian persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang bertahun-tahun tidak pernah tuntas bisa terselesaikan di era kepemimpinan Gubernur baru Helmi Hasan. Apalagi dengan jargon program Bantu Rakyat maka hal itu sejalan dengan langkah PT Pelindo yang diharapkan maksimal membantu rakyat khususnya kalangan perusahaan ekspor impor di Bengkulu.

Wakil Ketua Bidang, Dian Marfani, S.I.Kom, mengaku sangat lega dengan langkah dan sikap yang diambil PT Pelindo Bengkulu.”Semoga saja kabar tersebut bukan semata-mata isapan jempol belaka. Sebab persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai selama ini tidak pernah tuntas dan selalu jadi momok dalam pelambatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu. Maka kami akan mengawal kebijakan dan langkah PT Pelindo ini, jika tidak maka akan kita lakukan aksi,” tegasnya.

Sebelumnya Helmi Hasan usai menerima kunjungan Eksekutif Direktur 2 PT Pelindo II, Drajat Sulistiyo, di Gedung Daerah, Rabu (6/3/2025). “Tadi kita dengan Pelindo ada Pak Drajat dari pusat, ada GM Pelindo Pak Joko, ada kawan-kawan asosiasi juga. Insya Allah persoalan Pelabuhan Pulau Baai akan dikerjakan April 2025 oleh Pelindo dengan asumsi anggaran sekitar Rp 1 triliun,” ujar Helmi Hasan

Helmi optimistis pengerukan ini dapat meningkatkan perekonomian Bengkulu yang selama ini terdampak akibat pendangkalan alur pelabuhan.

Sebagaimana diketahui bahwa nilai proyek Rp 1 triliun pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai terbagi beberapa paket pekerjaan secara bertahap. Antara lain, pengerukan alur, penambahan atau revitalisasi fasilitas Pelabuhan Pulau Baai, seperti Terminal Curah Cair, Curah Padat atau kering dan lain-lain. Lalu perehaban atau penimbunan tanggul penahan gelombang yang jebol di sebelah jetty pertamina. Diperkirakan proyek ini memerlukan waktu pelaksanaan lebih kurang 3 (tiga) tahun atau lebih dengan skala prioritas pekerjaan.(Damar)

Exit mobile version