banner 728x250

Pelindo Dituding Tak Serius Atasi Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai

banner 120x600

Bengkulu, Realitapost.com — Kondisi pendangkalan alur atau yang dikenal istilah Sedimentasi jalur masuk Dermaga Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sudah melumpuhkan ekonomi provinsi Bengkulu dalam kurun waktu seminggu lebih.

Sudah tidak terhitung lagi kerugian yang dialami perusahaan tambang dan eksportir barang yang diakibatkan pendangkalan alur tersebut.

Tak cuma itu, transportasi angkutan orang jalur Bengkulu ke Pulau terluar Enggano Bengkulu Utara ikut terdampak dan kini membuat akses distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat Enggano sudah mulai mengkhawatirkan.

Kini status Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sudah berstatus gawat darurat berdasarkan surat edaran yang telah dikeluarkan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan beberapa hari silam. Kini PT Pelindo selaku Otoritas Pelabuhan Pulau Baai telah diperintahkan Gubernur untuk segera mengatasi pendangkalan alur dengan melakukan pengerukan.

Kini material sedimentasi alur Pelabuhan sudah mulai di lakukan pengerukan oleh PT.BST ( bengkulu samudera tehnik) yang ditunjuk PT Pelindo dengan mengerahkan 1 unit excavator merek Kobelco.

Sejumlah pihak menilai pengerukan dengan satu unit alat excavator sangat tidak layak karena dengan jumlah Sedimentasi material yang akan dikeruk saat ini mencapai 53 ribu kubik pasir. Jelas dengan jumlah tersebut dengan alat berat yang tersedia sangat tidak relevan dan memakan waktu yang cukup lama.

Sedangkan kondisi perekonomian dan kondisi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat Bengkulu dan Enggano harus segera diatasi sesegera mungkin.

Edi Haryanto Anggota DPRD Kota Bengkulu mengharapkan adanya keseriusan yang optimalkan dari PT Pelindo untuk cepat mengatasi pendangkalan alur yang sudah melumpuhkan ekonomi Bengkulu dalam seminggu ini.

“Dengan alat yang dikerahkan satu unit untuk mengeruk material pasir yang ada tentu sangat lama sedangkan kondisi saat ini sudah gawat darurat. Mestinya ditambahkan armada alat beratnya sehingga bisa cepat proses pengerukan material pasir yang ada,” tegas Edi.

Kalau Pelindo benar-benar serius atasi masalah sedimentasi mestinya alat berat yang ada dilokasi alur pendangkalan  ditambah. Sehingga proses pengerukan material pasir bisa cepat dipindahkan dan kapal pengerukan bisa cepat dioperasikan.

“Bayangkan kalau cuma satu balat berat itu bisa lebih dari satu bulan kelar,” tegasnya.

Sementara itu, Pj Sekdaprov Bengkulu Hewan Antoni, mengaku bahwa proses pengerukan material pasir sedimentasi alur sudah mulai dilakukan dengan satu alat berat excavator dan diperkirakan membutuhkan waktu satu bulan.

“Ya kita sudah melakukan peninjauan lokasi dan dari pihak PT Pelindo telah menyatakan siap melakukan proses pengerukan akan dilakukan siang dan malam hari,” ujar Hewan Antoni disela peninjauan lokasi alur Pelabuhan.(damar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *