banner 728x250

Pembangunan Infrastruktur Masih Jadi Prioritas Desa Air Merah

banner 120x600

RP, REJANG LEBONG – Pemerintah
saat ini memang telah menempatkan pembangunan Indonesia dari wilayah pinggiran
yaitu Desa. Yang diharapkan mampu melakukan percepatan pembangunan dengan
sistem mengatur kauangan sendiri menuju kesejahteraan warganya.
Wartawan Realitapost mencoba
memantau  kegiatan penggunaan DD (Dana Desa) dan ADD (Alokasi Dana Desa)
di Desa Air Merah, Ķecamatan Curup Tengah, Kabupaen Rejang Lebong. Saat ditemui
di Kantor Desa Air Merah, Kepala Desa melalui Sekdes (Sekretaris Desa) Muzakir,
menerangkan program kegiatan fisik/non fisik pembangunan yang sedang berjalan
sekarang ini.
“Iya di tahun 2018 ini, yang
sedang berjalan  pembangunan pagar Kantor Desa dan Drainase di Dusun 1
hingga Dusun 3 sepanjang 317 meter dengan menggunakan Dana Desa (DD) senilai
Rp. 183.767.500 dan untuk Pagar Kantor desa bersumber dari ADD (Alokasi Dana
Desa) Rp 86.715.750 dengan Volume 60 meter, dan pelaksana dari TPK( Tim
Pengelola Kegiatan) Desa Air Merah,” bebernya, Jumat pagi (18 April 2018).
Lebih lanjut Muzakir menjelaskan,
untuk DD(Dana Desa).pencairannya di tahun 2018 ini mencapai Rp 709.389.100 (tiga
tahap pencairan). Untuk pencairan di bulan April atau tahap I sebesar Rp
141.000.000 (20 persen), berikutnya berkisar bulan Agustus (40 persen) dan
tahap ketiga bulan Oktober sebesar 40 persen.
         
                     
             
Untuk di ketahui Pemanfaatan dana
DD/ADD di salurkan ke berbagai bidang, adalah bidang Penyelenggaraan Desa, meliputi
gaji perangkat desa, biaya operasional BPD (Badan Pemusyawaratan Desa), biaya
Operasional Perkantoran. Kemudian Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, meliputi
infrastruktur jalan, gedung posyandu, drainase. Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan, dan Bidang Pemberdayaan.
Muzakir mengklaim dengan adanya
kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, Warga desa Air Merah merasa
sangat terbantu. “Ya, Desa Air merah ini yang berjumlah 365 KK (Kepala
Keluarga), atau 1.547 Jiwa Sebagian besar bekerja sebagai petani, jadi untuk
warga dusun 1-3 akses jalan menuju lahan perkebunan tidak lagi terendam air di
waktu hujan karena sudah ada Drainase begitupun kegiatan yang bersifat swadaya
masyarakat.” Pungkasnya.(BUDI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *