Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Diatas 4 Persen, Bank Indonesia Bengkulu Tetap Fokus

BENGKULU — Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar Sarasehan Perekonomian Bengkulu di Hotel Mercure pada Senin, 9 Desember 2024. Acara ini digelar dalam rangka meningkatkan sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal serta memperkuat ketahanan ekonomi Bengkulu.

Acara ini juga menjadi ajang diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Bengkulu Edisi November 2024 dan Kajian Ekonomi Regional (KFR) Triwulan III 2024.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Bank Indonesia berharap Bengkulu dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif, inklusif, dan berkelanjutan.

Sarasehan ini menjadi langkah awal untuk menyusun strategi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan

Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, menyatakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Bengkulu diatas 4 persen.

Dengan pertumbuhan ini dia mengaku terus fokus dalam menjaga angka pertumbuhan ekonomi dan berbagai kebijakanoneter agar tetap aman.

“Kebijakan moneter dan fiskal itu seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Tidak mungkin moneter jalan sendiri, fiskal sendiri. Oleh karena itu, koordinasi menjadi kunci untuk memastikan ekonomi Bengkulu tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Wahyu.

Sarasehan ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada para pengambil kebijakan, pelaku usaha, dan perbankan mengenai kondisi ekonomi global, nasional, dan daerah.

“Kita fokus pada pertumbuhan ekonomi Bengkulu, yang berada di atas 4%. Namun, perlu dibandingkan dengan rata-rata nasional agar kita tahu apa yang kurang, apa yang perlu ditambah, dan bagaimana solusinya. Intinya, membangun kesadaran dan kolaborasi untuk memastikan ekonomi Bengkulu tetap tumbuh positif,” jelasnya. (Adv)

 

Exit mobile version