Prof. Aminudin Bekali Puluhan Mahasiswa dan Dosen UINFAS Tentang Penaskahan Nusantara

BENGKULU — Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Kaban), Prof. E. Aminudin Aziz, M. A., P.h.D, berkesempatan memberikan materi kuliah umum yang diselenggarakan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) UINFAS Bengkulu, Selasa (24/9).

Hadir dalam kegiatan tersebut puluhan mahasiswa dan Dosen serta Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum, pimpinan FUAD UINFAS.

Dalam kesempatan itu, Kaban menyampaikan materi terkait penaskahan Nusantara karena materi ini berkaitan dengan Mata Kuliah Filologi yang dipelajari mahasiswa di fakultas ini.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Wakil Rektor I, Prof. Khairuddin, M.Pd., mengatakan bahwa ini adalah kesempatan yang baik dan langka karena dapat berjumpa dengan Prof, Aminudin. Oleh karena itu, semua mahasiswa dan dosen harus memanfaatkannya dengan sangat serius sehingga dapat menggali informasi kebahasaan, sejarah, dan penaskahan nusantara dari beliau sebanyak-banyaknya.

“Prof. Amin ini adalah teman saya, sosok yang sangat menginspirasi banyak orang. Sejak jadi mahasiswa, beliau sudah menorehkan prestasi tingkat nasional dan yang terbaru ini, beliau masuk dalam jajaran 100 tokoh dunia yang membawa misi perubahanterkait bahasa daerah.” tuturnya.

Sementara itu, Dekan FUAD, Dr. Aan Sapuan, M.Ag., mengatakan bahwa mahasiswa dan dosen di lingkungan fakultas yang dipimpinnya sangat perlu mendapatkan pencerahan dari akademisi yang berasal dari luar kampus agar dapat menambah wawasan pengetahuan mereka, baik yang berkaitan dengan materi perkuliahan maupun tentang isu-isu sejarah dan kebahasaan di dunia karena di FUAD terdapat Jurusan Bahasa dan Sastra Arab dan Sejarah Peradaban Islam.

“Kami berharap, materi kuliah umum ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dan dosen, terutama mahasiswa dan dosen yang berada pada Jurusan BSA dan SPI. Makanya, ketika kami mendapatkan informasi beliau menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Rakor Menko PMK, kami langsung mengatur jadwal untuk mendaulat beliau sebagai narasumber dalam kuliah umum hari ini. Kemudian, kami selanjutnya akan terus bersinergi dengan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu terutama terkait kerja sama bidang kebahasaan, kesastraan, dan tes UKBI.” tuturnya.

Saat menyampaikan materi, Kaban tampak merasa senang karena dapat berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada seluruh peserta kuliah umum. Penyampaian materi dimulai dengan kondisi naskah nusantara yang belum seluruhnya inventarisasi dengan baik, bahkan ada banyak naskah yang tersimpan di rumah warga, tetapi tidak disentuh sama sekali karena takut rusak, dianggap sakral, dan bisa jadi tidak pandai merawatnya. Kemudian, beliau menjelaskan bahwa di dalam naskah tersebut tersimpan khazanah bahasa daerah, sejarah, budaya, dan aturan-aturan hidup lainnya yang harus diikuti oleh masyarakat kala itu. Selanjutnya, diskusi berkembang terkait keberhasilan beliau dalam merumuskan pelestarian bahasa daerah di Indonesia dan hingga menorehkan prestasi dunia sebagai orang Indonesia yang masuk dalam jejeran 100 tokoh yang paling berpengaruh di dunia yang dirilis oleh Majalah Time.(DAMAR)

Exit mobile version