Proyek Eks Rafflesia Rendezvous Sawah Lebar Distop Usai Sidak Komisi 4

Bengkulu, Realitapost.com — Kegiatan proyek Eks Rafflesia Rendezvous yang kini telah berganti nama menjadi Merah Putih Walk di Kawasan Stadion Sawah Lebar Bengkulu akhirnya telah distop alias dihentikan usai dilakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Senin siang (21/4).

Dalam sidak yang dipimpin Usin Abdisyah, bersama Anggotanya Teuku Zulkarnain dan Edison Simbolon didampingi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu menyampaikan bahwa hingga saat ini belum terdapat perjanjian resmi dan sah terkait pembangunan proyek tersebut.

Dengan mempertimbangkan potensi kerugian yang lebih besar serta kemungkinan timbulnya konflik hukum di kemudian hari, Komisi IV DPRD meminta agar seluruh aktivitas pembangunan proyek Merah Putih Walk untuk sementara dihentikan. Langkah ini diambil guna memberikan ruang bagi evaluasi dan penyusunan keputusan bersama yang jelas dan sesuai dengan ketentuan peraturan daerah.

“Kami menemukan beberapa poin dalam dokumen yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda). Salah satunya adalah pembangunan yang semestinya dilakukan di ruang terbuka non-permanen, tetapi justru dibangun secara permanen. Jika hal ini terus dilanjutkan, maka telah keluar dari ketentuan awal yang disepakati,” tegas Usin saat diwawancarai di lokasi, Senin (21/4/2025).

Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) PT. Impian Bengkulu Indah, pengelola Bencoolen Mall yang menjadi investor utama proyek, Irwandi Putra, menyatakan kesiapannya untuk mengikuti segala prosedur dan aturan yang berlaku. Ia menyambut baik keputusan penghentian sementara dan menilai langkah tersebut sebagai bentuk kehati-hatian bersama.

“Kami sebagai pelaku usaha tentu ingin semuanya berjalan secara transparan dan sesuai regulasi. Kami juga telah melakukan pendekatan secara positif kepada berbagai pihak. Jika memang ada catatan atau koreksi, kami siap menindaklanjuti bersama pemerintah daerah,” ujar Irwandi.

Ia menambahkan bahwa pembangunan fisik proyek secara menyeluruh sejatinya belum dimulai. Oleh karena itu, keputusan penghentian ini bisa dijadikan momentum untuk mengevaluasi serta menyamakan persepsi semua pihak terkait.

“Kami berharap pertemuan pekan depan bersama DPRD bisa menghasilkan solusi terbaik. Sejak awal, tujuan kami adalah menciptakan ruang usaha yang memberi dampak ekonomi positif, menyerap tenaga kerja hingga 50 orang, dan tentunya sejalan dengan program Gubernur, yaitu Bantu Rakyat, saat ini pengerjaan proyek Merah Putih Walk baru mencapai sekitar 40 persen,” imbuhnya.

Saat ini, pihak DPRD dan investor sama-sama menantikan hasil rapat koordinasi lanjutan yang akan memutuskan nasib kelanjutan pembangunan kawasan kuliner modern tersebut. Harapannya, proses ini dapat menjadi contoh baik bagaimana kolaborasi antara legislatif dan pelaku usaha swasta bisa menghadirkan pembangunan yang tertib dan berkelanjutan.

Untuk diketahui, proyek Merah Putih Walk merupakan kawasan terpadu yang dirancang untuk mengintegrasikan pusat kuliner, olahraga, wisata, serta bisnis dalam satu lokasi. Proyek ini diharapkan dapat menjadi destinasi baru bagi masyarakat Bengkulu dan wisatawan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta memperindah wajah Kota Bengkulu.(red)

Exit mobile version