banner 728x250

Selama 10 Tahun Rohidin Tidak Pernah Melihat Proyek APBN Yang Masuk Ke Kota Bengkulu

banner 120x600

BENGKULU – Gubernur Bengkulu Prof. Rohidin Mersyah yang kini juga sebagai bakal calon Gubernur periode 2024-2029 mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar atau melihat adanya dana Proyek APBN yang masuk ke Kota Bengkulu.

Padahal kalau bicara soal konektifitas antara pusat dan daerah semestinya hal itu sudah ada sejak 10 tahun silam. Sedangkan walaupun Gubernur Rohidin yang notabene tidak memliki banyak koneksi ke Pemerintah pusat, tidak memiliki backup ke pemerintah pusat. Namun dia pastikan selama menjadi Gubernur Bengkulu sudah puluhan triliun dana APBN yang sudah masuk ke Provinsi Bengkulu.

Diantaranya, dana proyek APBN pembangunan TOL yang nilainya mencapai Rp 5-6 triliun, ratusan milliar sudah masuk ke Enggano untuk pembangunan infrastruktur, puluhan milliar masuk ke Kabupaten Kaur dan Seluma, serta Rp 400-an miliar pembangunan jalan.

“Jadi saya ingin memastikan puluhan triliun dana APBN bisa saya masukan ke Pemkot Bengkulu. Bukan bermaksud menyentil siapapun bapak ibu sekalian. Tunjukkan dengan saya teman-teman media, kalau ada dana APBN dalam bentuk proyek yang betul-betul Mega proyek ditingkat Kota Bengkulu selama 10 tahun terakhir. Sampai saat ini saya tidak pernah mendapatkan data itu satu pun,” jelasnya.

“Yang selalu orang mengatakan konektifitas, hubungan kedekatan, back up pemerintah pusat, 10 tahun saya tidak melihat satupun proyek APBN yanga dan di Kota Bengkulu. Kalau ada teman-teman media ada datanya, tolong klarifikasi,” tegas Rohidin dalam sesi konferensi pers pendaftaran bakal calon di Kantor KPU Provinsi Bengkulu belum lama ini.

Lalu terkait era terdahulu dimana yang menjabat sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup adalah kakak kandung Walikota Bengkulu saat itu. Tapi fakta dan buktinya sampai dengan saat ini. Satu-satunya Kota yang tidak memiliki TPA yang representatif adalah Kota Bengkulu. Sehingga masyarakat Kota Bengkulu saat ini merasakan betul dampaknya bahwa Kota Bengkulu sudah banyak di kepung sampah dimana-mana.

“Padahal sesungguhnya saat itu, Helmi Hasan sebagai Walikota yang menjabat sebagai Menteri Kehutanan adalah kakanya sendiri. Demikian juga dengan kondisi pasar Barukoto yang sampai saat ini sudah sejak lama terbengkalai. Lalu, Pasar Panorama yang semrawut dan amburadul serta bangunannya sangat tidak representatif. Padahal kakak kandung yang bersangkutan adalah Menteri Perdagangan, yang seharusnya bisa menggelontorkan dana APBN dalam jumlah besar untuk pembangunan Kota Bengkulu,” tegasnya lagi.

“Jadi saya yakin dan percaya masyarakat Bengkulu sudah sangat cerdas dan bijak melihat rekam jejak para calon Gubernur yang maju saat ini. Untuk itu penting kiranya menggali rekam jejak calon pemimpin dari berbagai macam sumber daya yang valid buka hanya sebatas kata belaka. Jadi sekarang janji apalagi yang ditunggu masyarakat dengan fakta seperti itu,” pungkasnya.(Ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *