Realitapost.com, Jakarta – Pencemaran lingkungan, limbah melimpah, bahan kimia berbahaya yang berhamburan, polusi udara yang merebak, udara yang terkontaminasi dan dampak negatif perubahan iklim adalah ancaman kesehatan lingkungan yang paling mendesak, termasuk di Provinsi Bengkulu.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, upaya kesehatan di berbagai daerah harus seperti upaya untuk mengantisipasi berbagai ancaman kesehatan lingkungan yang paling mendesak tersebut.
“Pemerintah daerah harus bisa mengaktifkan partisipasi semua pihak untuk sama-sama yang terlibat dalam langkah-langkah antisipasi atas ancaman-ancaman kesehatan masyarakat lingkungan yang paling mendesak ini. Karena untuk mengantisipasi ini diperlukan kerja sama banyak pihak,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Kamis (7/4/2022).
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini memberikan apresiasi atas capaian vaksinasi di Provinsi Bengkulu dan meskipun ada yang positif namun provinsi ini dinyatakan telah melewati puncak penularan covid-19 varian omicron.
“Meski sudah menurun tapi tetap jangan kendor untuk menihilkan penyebarannya. Jangan lupa pakai masker, jaga jarak, sering-sering wudhu atau cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Jangan pernah lagi berkerumun di tempat-tempat maksiat. Insya Allah pandemi ini segera berakhir, ” ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Pemuda Nasional Indonesia (DPP KNPI) ini juga meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk memenuhi kekurangan stok vaksin covid-19 sinovac di beberapa daerah di Bengkulu agar provinsi ini bisa mencapai target capaian vaksinasi.
“Pemerintah provinsi sudah mengajukan permohonan penambahan ini. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan sehingga Provinsi Bengkulu bisa mencapai target capaian vaksinasi. Perlu diakui, kesadaran masyarakat setelah beberapa tahun pandemi juga patut diapresiasi,” ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini optimis Bengkulu mampu melakukan langkah-langkah antisipasi atas ancaman-ancaman kesehatan masyarakat lingkungan yang paling mendesak dengan sebaik dan semaksimal mungkin.
“Saya melihat ada kemauan baik dari pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah antisipasi ini. Tapi memang keberhasilan ke depan tidak bisa diletakkan di pundak pemerintah daerah saja, harus ada kemauan yang kuat juga dari semua pihak untuk ikut serta,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, Hari Kesehatan Dunia diperingati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap 7 April. Dalam Hari Kesehatan Dunia 2022 adalah “Planet Kita, Kesehatan Kita atau Our Planet, Our Health” yang menemukan pemulihan dari pandemi covid-19, yang menempatkan individu dan planet ini sebagai pusat kebijakan dan fokus pada kesejahteraan.(rls)