Sudah 24 Hari, Pengerukan Alur Pulau Baai Oleh Pelindo Jalan Ditempat

Bengkulu, Realitapost.com — terhitung sejak tanggal 4 April hingga kini 27 April 2025 upaya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang dilakukan PT Pelindo Regional II Bengkulu tidak menunjukkan hasil yang signifikan alias terkesan jalan ditempat.

Jangankan untuk progres kedalaman alur yang dikeruk, janji PT Pelindo yang akan mendatangkan kapal keruk yang lebih besar hingga kini tidak jelas kapan akan tibanya.  Mirisnya Dody Setiawan selaku manager komersil PT Pelindo Bengkulu diruang publik memberikan pernyataan seolah-olah serius menangani pendangkalan alur bahkan dia juga berstetmen prses revitalisasi pelabuhan akan dimulai pada akhir April atau minggu ketiga bulan April. Faktanya sampai janji manis tersebut hanya sebatas janji demi menghibur masyarakat Enggano yang lagi kesusahan.

Legislator Edi Hariyanto, mempertayakan rencana PT. Pelindo Bengkulu yang menjanjikan akan memulai Revitalisasi Pelabuhan senilai Rp 1 triliun pada akhir April hanya omong kosong belaka.

“Apa kabarnya Rerepitalusasi pelabuhan pulau baai dengan anggaran 1 trilun. Katanya akan di mulai akhir april 2025 tapi kenyataanya kapal keruk yang di janjikan belum juga datang dan pengatasan darurat alur pelabuhan pulau baai sampai sekarang minggu 27 april 2025 alur pelabuhan pulau baai belum bisa juga di lewati kapal yang mau keluar mau pun masuk kepelabuhan pulau baai,” ujar Edi dalam pesan singkat WA yang diterima redaksi, Minggu pagi (27/4).

Dia menambahkan, baru baru ini di uji coba kapal TB Kayu Manis dgn draf ( kedalaman) kapal 2,8 Meter Loa (lenght over all) atau panjang kapal 24.43 Meter dan lebar kapal 8.40 Meter di mana di uji coba keluar alur pada waktu air pasang 1.0 M yg menuju bergerak surut pada air 0.9 Meter ternyata kapal TB. Kayu Manis tidak bisa lewat alur atau kandas pada spot melintang tanjung harapan (spot yg biasanya kapal tdk kansdas) ,, dari kejadian itu bisa diestimasi draf di alur pelabuhan sampai saat ini masih sekitar lebih kurang 1,5 M artinya pengerulan yang di lakukan PT.Pelindo yang sudah 1 bulan lebih ini belum membuahkan hasil, hal ini ada beberapa kemungkinan penyebabnya:

1. Jenis Sedimen: Jika sedimen yang ada terdiri dari material yang keras atau padat, seperti rontokan batu beakwater atau pasir yang sangat padat, maka akan lebih sulit untuk mengeruknya dengan mesin sodot kapal nera 2 yang di gunakan saat ini .2. Peralatan yang Digunakan: peralatan yang di gunakan oleh PT.Pelindo sampai saat ini adalah ekskavator dan mesin sedot pasir (kapal 6Nera 2) ini kurang memadai untuk menangani jenis sedimen tersebut dgn kecepatan sendimentasi 1.500 M3 per hari segingga hasilnya yang dikeruk dengan pasir yang masuk tidak seimbang harus cepat datangkan kapal keruk yang besar.

3. Kondisi Alam: Arus laut yang kuat atau gelombang tinggi dapat menghambat proses pengerukan dan memperbanyak sedimen kembali mengendap di alur pelabuhan.

4. Koordinasi dan Perencanaan: PT. Pelindo Pulau Baai seperti tidak punya perncanaan yang baik untuk mengatasi pendangkalan alur pelabuhan pulau baai dan koordinasi dengan KSOP sebagai legulator di pelabuhan kurang bagus.

“Masyarakat terus bertanya janji PT.Pelindo yang akan mendatangkan kapal keruk untuk mengatasi alur pelabuhan dan program repitalisasi 1 triliun PT.Pelindo,” tulsi Edi)

Exit mobile version