banner 728x250

Tak Terima Ditanya Wartawan, Satpol PP Pesibar Datangi Sekretariat PWI

banner 120x600



Realitapost.com, PESIBAR – Pengurus dan anggota PWI Pesisir Barat (Pesibar) dikejutkan kedatangan sejumlah oknum anggota Satpol PP Pesisirbarat ke kantor PWI Pesibar,  tanpa seragam Rabu (06 Mei 2018).

Datang dan terkesan arogan, beberapa anggota Pol. PP tersebut datang lantaran seakan sebagai serangan informasinya karna tidak menerima ketika salahsatu wartawan media cetak meng-konfirmasi terkait seputar kegiatan operasi lingkungan oleh Satpol.PP Pesibar yang rutin digelar malam hari.

“Kami kesini sebagai satu kesatuan tidak menerima adanya sajian pertanyaan oleh wartawan yang bertanya dengan pertanyaan yang kami yakini itu tidak ada,” ucap Martin dengan nada tegas dihadapan pengurus PWI Pesibar.

Martin yang mengaku sebagai danton ini dengan yakinnya tidak menerima adanya wartawan yang nanya-nanya terkait kegiatan Operasi Satpol.PP.

“Kami rutin operasi lingkungan, itu merupakan tugas, dan kami tidak bisa terima ketika ada wartawan yang bertanya macam-macam tentang kegiatan kami itu,” ulas Martin.

Dari pantauan realitapost.com, salahsatu wartawan media cetak yang juga anggota PWI Pesibar, beberapa waktu lalu sempat bertemu salahsatu anggota Satpol.PP dilapangan.

Dalam cerita, si wartawan bertanya kepada anggota Pol.PP terkait hal apa saja yang dilaksanakan dalam kegiatan operasi malam hari oleh Satpol.PP Pesibar.

Selanjutnya, menurut anggota Satpol.PP yang diketahui bernama Tedi tersebut, dirinya mengatakan ada pertanyaan dari wartawan tentang informasi dugaan tindakan pelecehan oknum Satpol.PP terhadap objek operasi (perempuan,red).

“Ya (dia_wartawan,red) nanya ke saya bahwa ada info kita dalam melaksanakan operasi malam diduga lakukan tindakan pelecehan, ya saya gak terima ditanya seperti itu,” unkap Tedi dikantor PWI Pesibar.
Namun seharusnya tidak risih dengan pertanyaan wartawan apabila benar tidak ada kejadiannya, ini malah terkesan takut dipublikasikan, ada apa……???

Masih dalam suasana yang sama, ketua PWI Pesibar Agustiawan mengatakan perlunya pemahaman tentang tugas dan pungsi wartawan, semua lapisan baik masyarakat, ASN dan lainnya harus faham bahwa bertanya lalu mewartakan (menulis), itulah diantaranya pungsi wartawan.

“Tak hanya teman-teman Satpol.PP, yang lain juga harus tau bahwa bertanya (konfirmasi) lalu menulis, begitulah kerja wartawan. Perihal cerita bahwa ada teman kita bertanya, benar atau tidaknya pertanyaan itu ya itulah pertanyaan, dan itu sah sebagai tugas wartawan. Hak narasumber menjawab, silakan dengan jawaban apa saja,” tuang Agustiawan.

Selanjutnya, Agustiawan menegaskan bahwa siapapun dan kepada siapapun kita harus mengedepankan sopan-santun dan etika. dan kalau ini dimasukkan keranah UU PERS jelas bahwa Oknum Pol PP itu menghalang halang tugas jurnalis

“Datang ujuk-ujuk tanpa salam dan etika, bicara tanpa tatanan dan pergi tanpa permisi, apa sikap seperti itu bisa kita jadikan contoh?,” tandas Agustiawan.
Setelah tersaji sedikit argumentasi, beberapa anggota Satpol.PP keluar begitu saja tanpa etika dari kantor PWI. Atau memang hanya fisik yang diterapkan kepada para Satpol PP. adab dan etika ditiadakan.

Sementara, Plt. Kasatpol PP, Cahyadi Moe’is, ketika dihubungi via ponselnya menjelaskan, bahwa dirinya belum mengetahui kejadian tersebut.
Untuk itu,  menurut Cahyadi, pihaknya akan segera memanggil beberapa anggota Satpol PP dimaksud. 

“Segera akan dipanggil dan diperiksa secara kedinasan, Secepatnya akan ada klarifikasi kepada PWI Pesibar,” kata Cahyadi.

Cahyadi juga menjelaskan jika memang anggotanya melakukan tindakan yang kurang pantas, pihaknya siap menyatakan permohonan maaf. “Kita siap menyampaikan permohonan maaf kalau memang anggota saya salah, tapi yang jelas akan dipanggil dulu,” tukasnya.(Dongah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *