Jika sebelum sejumlah nama bakal calon Gubernur Bengkulu ytelah mengemuka diantaranya, Imron Rosyadi (DPRD Prov terpilih), Ferry Ramli (Bupati Benteng), Agusrin Najamuddin (Mantan Gubernur Bengkulu), Ahmad Hijazi (Bupati Rejang Lebong), sang petahana Rohidin Mersyah, Rosjoansyah (Bupati Lebong). Lantas kini mencuat nama Dodi Reza Alex Noerdin (Bupati Musi Banyu Asin Sumatera Selatan).
Nama Dodi Reza dimasyarakat Bengkulu saat ini cukup mengemuka. Bahkan beberapa kabar menyebutkan tim sukses anak Alex Noerdin ini sudah menggali informasi seputar peluang sang kandidat untuk siap bertarung di Pilgub 2020 mendatang. Tantangan besar bakal dihadapi Dodi nanti bila benar-benar serius mendeklarasikan diri maju.
Bila itu terjadi maka bakal calon lain wajib mewaspadai sepak terjang Bupati Muba Provinsi Sumatera Selatan ini. Alasanya cukup realistis, pertama pengalaman politik sang bakal calon Dodi Reza dinilai cukup matang. Lalu, dukungan penuh sang ayah Alex Noerdin untuk memenangkan sang anak tentu bukan hal yang sulit. Terlebih Alex Noerdin sendiri sebagai pengurus DPP Partai Golkar dan memiliki komunikasi baik dilevel Nasional khususnya lobi tingkat Parpol lain ditingkat DPP. Lalu, soal finansial pun cukup mumpuni.
Maka sejumlah prediksi mengerucut terkait aksi borong perahu alias dukungan Partai Politik pada Pilgub 2016 silam. Dimana kala itu, Eks Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mantan Bupati Musirawas berhasil menggalang dukungan partai politik dan hanya menyisahkan 2 parpol untuk mendukung bakal calon Sultan Najamuddin. Apakah cara tersebut bakal terulang bila Dodi Reza maju dalam petarungan Pilgub 2020 mendatang?
Menurut Pengamat Komunikasi Politik, Azhar Marwan, kepada wartawan ini, memiliki pandangan berbeda. Dosen FISIK Unib ini menilai bila anak Alex Noerdin yakni Dodi Reza bakal maju dan melakukan gaya mirip Ridwan Mukti dengan memborong dukungan Parpol, maka hal itu akan sulit tersebut.
Hal itu dilandasi beberapa faktor diantaranya pertama, parpol besar yang dulunya hanya menjadi parporl pendukung bakal berfikir ulang untuk melakukan hal serupa karena hal itu akan berpengaruh pada elektabilitas parpol dimata masyarakat Bengkulu sekaligus menjadi traumatik bagi parpol. Parpol diprediksi cendrung mengusung kader terbaiknya yang berpengalaman dan memiliki elektabilitas bagus maju dibursa Pilgub.”Kedua, para parpol sudah membaca psikologis massa pemilih tidak mau lagi kejadian serupa terulang,” ujarnya.(gol)