Pesibar realitapost.com – Dinas Pemuda dan olahraga (Dispora) Kabupaten Pesisir barat ( Pesibar ), leding sektor pengadaan kegiatan lomba Festival surfing krui 2019, pencak silat,senam , volly pantai yang mana di ikuti, seluruh Kecamatan yang di undang. Event bergengsi adat budaya yang dilaksanakan pada, kamis (07/11/2019) s/d 09/11/2019 di lokasi seputaran pantai wisata labuhan jukung krui, Event tersebut berlangsung 3(tiga) hari
Pasal nya, kegiatan yang di adakan oleh dinas ( Dispora) bekerja sama dengan PBSA besar dugaan kami dari para panitia penyelengara kegiatan kurang sosialisasi ke bawah/lapangan seperti kecamatan, kelurahan dan desa sehinga beberapa tokoh, masarakat menganggap kegiatan ini terkesan pelaksanaan program untuk menguntung kan sepihak.
Ironis nya, dalam kegiatan surfing dan kegiatan adat dikemas menjadi kegiatan / program lomba yang mana perencanaan/Pada waktu rapat technical meeting. “hanya dalam kurun waktu dan pelaksanaan kegiatan lomba,” hal ini diduga hanya akal-akalan untuk mengambil suatu anggaran dan besar dugaan menjadi ajang korupsi. “yang mana dalam pelaksanaan lomba diduga yang menghadiri tamu undangan dan para peserta.
Menurut sekretaris dinas Dispora ( Mirton ) menguraikan dana yang di kelola oleh pihak dinas Pora hanya 100 juta dan jelas didalamnya tangkai lomba pencak silat dan bazar sembako murah, dari total dana 350 juta, yang digulirkan dari kementerian yang 250 juta di kelola orang orang Pesisir Barat surfing Asosiasi( PBSA ) dalam tangkai lomba surfing dan senam, hanya saja karena kegiatan ini dibawah naungan dinas kami maka sekup itu dikerjakan Dispora bekerjasama dengan PBSA dan dengan banyak sponsor seperti Bank Lampung dan dari beberapa produk rokok.
Dari PBSA sendiri ( Husin )memberikan keterangan banyak dana ini yang disunat oleh dispora , sebenar nya ini dana dari kemenpora di gulir kan ke PBSA hanya saja karena kita punya pemerintahan daerah dan sekup ini pun dibawah naungan dispora, maka PBSA lah yang mengajak dispora untuk bekerja sama,. Dan bukti pengeluaran dana kami ada, kami siap dikonfrontir dengan pihak dinas dan siap dengan data pengeluaran kami ujar Husin
Ade Azuari dari LSM Gerakan Pemberantasan korupsi angkat bicara masalah dana yang sungguh besar 350 juta hanya dengan kegiatan sebegitu wajar kalau ada dugaan mark up karena tidak sesuai riil nya, kami akan telusuri dan tidak lanjuti lebih jauh tentang kegiatan ini, jangan sampai uang negara menjadi ajang lahan menperkaya diri. Ungkap Ade.(ruskan)