SELUMA – Tepi barat sungai Yordan menjadi saksi kisah cinta primadona Desa Bengkulu bersama lelaki tampan asal Amerika Serikat. Keduanya bertemu dalam sebuah misi kemanusian, sama-sama menjadi tenaga sukarela di sebuah wilayah yang sempat menjadi pusat peradaban kuno tersebut.
“Ketemunya di Yordania, Timur Tengah. Awalnya kita sama-sama menjadi tenaga volunteer disana, tenaga sukarela,” ungkap Ribka saat ditanya bagaimana awal mulanya kenal dengan Chalib, pria bule yang menikahinya pada Kamis (10/1) pagi kemarin.
Ribka berkisah, dirinya saat itu menjadi relawan dari Indonesia yang mengemban misi kemanusiaan di Negara Yordania. Chalib yang berasal dari Amerika juga menjadi relawan di negara itu.
“Kita ketemu saat kunjungan bareng (di Yordania) terus berbagi kontak telepon, akun Facebook, ngobrol-ngobrol, video chat, lama-lama nyambung,” ucap Ribka.
Pasca Ribka kembali ke tanah air, komunikasi yang terjalin diantara keduanya disebutkan berlangsung intens. Chalib kemudian menyusul ke Indonesia untuk menemui kedua orang tuanya.
Ribka menjelaskan, sebelum akhirnya resmi menjadi pasangan suami istri, hubungan asmara yang terjalin diantara keduanya terbilang singkat, berlangsung selama 6 bulan.
Setengah tahun menjalin tali kasih, keduanya kemudian merasa cocok dan mantab untuk melanjutkan hubungan itu ke jenjang pernikahan.
Hari bahagia yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba, keduanya kemudian resmi menjadi pasangan suami istri setelah melakukan pemberkatan di Gereja GKII Desa Lokasi Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma. Sisi lain tentang masa gadis Ribka di ceritakan oleh Heru Sutanto, ayah kandung Ribka.
“Sebelum lulus kuliah di Universitas Dehasen Bengkulu pada 2012 lalu, Ribka selalu meraih juara umum saat duduk di bangku SMAN 3 Seluma,” jelas Heru.
Semenjak Ribka duduk di bangku kuliah, ia telah bekerja dengan perusahaan asing yang ada di Kota Bengkulu.
Ditambahkan, pada Jumat pagi Ribka menyampaikan, jika ia telah terbang ke Pulau Bali bersama suami dan keluarga dari Amerika untuk berlibur.(net)
