banner 728x250

Kinerja Menurun Pemicu Milliar Kredit Macet Bank Bengkulu

banner 120x600
BENGKULU – Berdasarkan rilis resmi yang
dikeluarkan pihak BANK BENGKULU (BB), dengan nomor 023/PK.01.01/D4 waktu publis
Senin (19 Maret 2018) silam, disalah satu media cetak lokal, dengan jumlah 15
Kantor Utama dan Cabang menunjukkan data yang cukup mengejutkan publik.
Pasalnya,
terdapat ratusan debitur kredit macet Bank Bengkulu yang tersebar di 10
Kabupaten/Kota dengan nominal dana kredit mencapai milliaran rupiah. Tidak
diketahui secara pasti apa alas an pihak Bank tersebut merilis data tersebut
namun hal itu jelas menunjukkan respek negatif publik atas kinerja Bank
Bengkulu belakangan ini.
Bahkan pakar
ekonom menilai ada masalah yang terjadi di internal Bank Bengkulu yang
mengelolah ratusan milliard dana APBD dari masing-masing Kabupaten/Kota. 

Menurut ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), UNIB, Prof. Kamaludin, kepada
wartawan RealitaPost.com, Senin (23 April 2018), menjelaskan bahwa ada tiga faktor
yang menyebabkan milliaran kredit macet Bank Bengkulu. Diantaranya, peluncuran
kredit yang dilakukan terlalu longgar dan tidak dianalisis secara memadai.
Ketidaksiapan di internal secara teknis yang seharusnya tidak mesti terjadi
dengan perkembangan dan kemajuan IT saat ini. Lalu, terakhir, menurunya kinerja
Bank Bengkulu karena faktor SDM di internal Bank Bengkulu memicu kemacetan
milliaran dana kreditnya.
Secara rinci
data debitur kredit macet di Bank Kantor Pusat mencapai 40 nasabah. Lalu, di
Kantor Cabang Utama dan Cabang Kota Bengkulu mencapai 21 Nasabah. Kantor Cabang
Kepahiang sangat fantastis mencapai 73 Nasabah. Kantor Cabang Bengkulu Selatan
mencapai 15 Nasabah, Cabang Curup Rejang Lebong mencapai 10 Nasabah.Kantor
Cabang Bengkulu Utara mencapai 73 Nasabah. Kantor Cabang Muko-Muko mencapai 16
Nasabah dan terkecil adalah kantor Cabang Kaur mencapai 7 Nasabah.
Disisi lain,
alasan kebijakan amortisasi (PSAK 55) yang diberlakukan sejak tahun 2015 yang
disampaikan pihak Manajemen Bank Bengkulu saat RUPS tahun buku 2017 menyebabkan
menurunya trend capaian laba Bank tersebut dibawah kepemimpinan Agus Salim
selaku Direktur Utama.[Damar]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *